Lihat ke Halaman Asli

Tumis Kangkung di Musim Salju

Diperbarui: 13 Oktober 2019   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanan adalah satu dari kebutuhan yang memang sudah terpaketkan pada diri manusia. Percayalah, kemanapun kaki ini melangkah, lidah saya selalu rindu masakan Indonesia.

Semenjak awal memulai kuliah di luar negeri, saya sudah dibayangi pikiran berbagai kekhawatiran dari segi makanan. Seperti kebanyakan orang bilang, kalau berkunjung ataupun menempuh pendidikan di luar negeri pasti akan merasakan sensasi yang berbeda, tak terkecuali dalam hal makanannya. Jelas!! Karena kita mempunyai selera yang berbeda-beda.

Jujur, saya adalah pecinta kuliner dengan bumbu dan rempah-rempah yang legit di lidah. Rasanya tak nikmat jika tak begitu tajam. Namun pada satu titik, pola kebiasaan pasti akan mengalahkan tingkat selera. Apalagi jika akan tinggal dalam jangka waktu yang cukup lama.

Seiring berjalannya waktu, saya mulai beradaptasi dengan citarasa Eropa, khususnya Polandia. Sejauh pengamatan saya,  orang-orang Polandia secara umum lebih menyukai makanan yang tidak pedas, tidak terlalu asin, dan cendrung asam.

Dan benar adanya, garam di Polandia tidak seasin garam yang ada di dapur rumah saya. Haha, pun cabenya. Mereka kebanyakan menggunakan Paprika yang jika tercicipi lidah saya bagaikan memakan anggur merah yang tak ada pedas-pedasnya.

Tapi yang namanya rindu tetaplah sulit untuk dibantahkan, apalagi dinginnya suhu Eropa seakan membuat selera makan saya kian meningkat. Tinggal di Eropa memang mengajarkan saya pada banyak hal. Termasuk lebih disiplin mengatur pola makan.

Kali ini yang saya rindukan adalah makanan dengan rasa yang begitu menggeliat lidah dengan khasnya yang gurih dan sedikit pedas. Apalagi kalau bukan tumis kangkung.

Terbukti jika pada musim dingin, tubuh manusia lebih cepat menghabiskan energi dari biasanya. Saat sendiri termenung ditemani pemadangan buliran putih salju dari sudut jendela, kadang saya didatangi khayalan sedang menyantap hangatnya Bakso, lezatnya Mie Ayam, dan nikmatnya nasi hangat dilumuri tumis kangkung.

Jika sudah begitu, lalu bagaimana? Jawabannya adalah bergegaslah ke dapur!! Saya tidak ingin mengkhayal lagi akan ada gojek yang bisa di listkan orderan beradasarkan imajinasi, atau misalkan menemui street food yang menjual lalapan yang bisa saya jumpai disetiap jalan setapak di Indonesia.

Syukurnya di Polandia, meskipun langka, saya masih bisa menemukan bahan-bahan dasar makanan khas Indonesia. Jadi jika suasana musim salju penuh khalayan makanan yang berterbangan di otak, saya bisa langsung merealiasasikannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline