Lihat ke Halaman Asli

Anatasia Wahyudi

i am dreamer!

Tantangan Ekonomi Politik Media di Negara Demokrasi

Diperbarui: 23 Juli 2021   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BAB I PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Era disrupsi telah membawa teknologi digital terhadap jurnalisme melalui tiga rute yaitu perubahan lanskap media yang mengubah karakter persaingan dalam bisnis media, perubahan model bisnis media pemberitaan yang menyempitkan keleluasaan finansial para pengelola bisnis media dalam membiayai produksi berita, dan perubahan norma-norma serta cara kerja wartawan dalam melakukan peliputan. Perubahan ini yang mengubah jurnalisme di tingkat global dan lokal termasuk di Indonesia.

Dalam perkembangannya, media telah bergerak sebagai industri yang terkadang berorientasi mencari keuntungan, esensi berita menjadi tidak penting lagi. Apapun dapat diklaim menjadi berita, dikemas dan disajikan sedemikian rupa, sehingga menarik perhatian masyarakat untuk membacanya. Padahal, seharusnya berita sebagai esensi dalam kerja jurnalistik tidak sesederhana itu.

Kebebasan media seperti saat ini membawa situasi rumit yaitu semakin kuatnya bayang-bayang kepentingan politik dari pemilik modal strategis. Di tengah gelombang situasi demikian, media Indonesia perlu menjadi sumber informasi publik dalam menghadapi tantangan objekvitas terutama di saat adanya aroma arus modal dari para aktor politik serta pengusaha. Memang, tanpa adanya modal yang cukup sulit bagi media untuk bertahan hidup. di sisi lain, para actor politik juga tidak sedikit yang menjadi pemilik media mainstream baik televisi, radio, maupun koran dan majalah.

Salahsatu ciri demokrasi adalah hak masyarakat untuk tahu seputar kabar pemerintahan. Dalam negara yang menganut demokrasi, pemerintah semaksimal mungkin bersikap terbuka. Artinya, gagasan dan keputusannya harus terbuka bagi pengujian publik secara seksama. Memang, tidak semua hal harus dipublikasikan, namun masyarakah berhak tahu terhadap tindakan wakil-wakil rakyat yang mereka pilih dalam proses pemilu.

Di Indonesia, demokrasi yang dianut adalah demokrasi berdasarkan asas Pancasila. Dalam bukunya Demokrasi Kita, Hatta begitu yakin bahwa demkorasi tidak akan lenyap dari Indonesia. Intelektual yang mengabdi kepada kekuasaan seringkali beralasan jika mereka berjuang dari dalam. Kenyataannya tidak ada cukup ruang gerak bagi mereka dalam menjalankan peran sesuai hati nurani. Hingga akhirnya, para intelektual yang menjadi bagian birokrasi haru mensubordinasikan keyakinan demi kepentingan kekuasaan tempat mereka mengabdi. Seperti saat ini, mereka berubah dari pengawal akal sehat, menjadi pelaku propaganda dan menyebarkannya melalui media.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana ekonomi politik media memengaruhi demokrasi?

2. Apa yang menjadi penyebab ekonomi politik media memiliki pengaruh di negara          demokrasi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline