Lihat ke Halaman Asli

Menonton Java Rockin'Land 2011

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setelah melihat-lihat sebuah website sebuah jaringan hotel international, saya akhirnya memutuskan untuk memesan dua kamar yang bagus menghadap pantai dan langsung membayar menggunakan kartu kredit. Kamar hotel tersebut saya siapkan untuk mendukung aktivitas saya di akhir Juli 2011 ini. Tanggal 22, 23 ,24 Juli 2011 merupakan hari diadakannya Festival Musik Rock yang konon katanya merupakan festival rock yang terbesar di Asia Tenggara. Java Rockin'land merupakan nama dari festival tersebut, dan tahun ini merupakan tahun ketiga perhelatan Rock tersebut diadakan.

Bertempat di kompleks hiburan dan rekreasi keluarga terbesar di Jakarta, Taman Impian Jaya Ancol, Java Rockin'land (JRL) akan menyedot puluhan ribu penonton dari berbagai daerah di indonesia maupun luar negeri. Hal tersebut dikarenakan JRL selalu menampilkan line up musisi-musisi baik dari dalam maupun luar negeri yang beberapa kedatanggannya telah ditunggu penggemarnya sekian lama.

Tahun ini saya tertarik mengunjungi JRL untuk melihat beberapa band yang diantaranya merupakan band lawas kesukaan saya seperti The Cranberries, God Bless, Frente dan Helloween, dan banyak lagi band-band lain dari yang sedang digandrungi remaja seperti 30 Second to Mars sampai band-band yang namanya saja baru sekali saya dengar seperti neon trees dan Red Blood Shoes.

Bertekad untuk menikmati tiga malam penuh energi Rock saya pun memboyong keluarga saya menginap di hotel yang berada di kompleks yang sama dengan tempat diadakannya JRL, dengan harapan akan dengan mudah mengakses lokasi festival.

Terdapat beberapa cara untuk mengakses lokasi JRL diantaranya adalah dengan menggunakan angkutan umum dan kendaraan pribadi. Bagi pengunjung berkendaraan pribadi bisa memarkirkan kendaraanya di parkiran yang tersebar di dalam komplek TINJA (maaf, karena saya tidak menemukan singkatan resmi untuk Taman Impian Jaya Ancol, biasanya memang disebut ancol saja, tapi akan rancu sebab ancol bukan hanya komplek ini saja). Bagi pengguna kendaraan umum, dapat menuju lokasi festival  dengan menggunakan kereta api, transjakarta, maupun angkutan kota dan turun di halte/stasiun terdekat dengan kompleks TINJA.

Lokasi Festival terletak di dalam kompleks Taman Impian Jaya Ancol yang berjarak sekitar 7.4 Km dari stasiun Kota, 3.8 km dari stasiun ancol, 4,2 km dari halte busway ancol dan 3 km dari hotel tempat saya menginap. Bagi saya lokasi festival sangat mudah ditemukan dikarenakan sebelumnya saya pernah mengunjungi kompleks Taman Impian Jaya Ancol yang luasnya tak kurang dari 552 hektar. Namun, bila anda baru pertama kali mengunjungi TINJA ini saya jamin anda akan pusing untuk mengelilingi komplek tersebut apalagi jika tidak dibekali dengan peta.

Sebuah festival bertaraf internasional sekelas JRL tentu saja mengharapkan pengunjung bukan hanya dari daerah sekitar Jakarta, namun juga pengunjung dari luar daerah dan luar negeri. Ada hal yang menarik yang menjadi perhatian saya yaitu pengorganisasian lalu lintas pengunjung festival.

Lokasi festival seperti saya sebutkan sebelumnya, berjarak sekitar 3 km dari tempat hotel saya menginap, yang artinya adalah sekitar perjalanan 1 jam berjalan kaki dengan kecepatan 3km/jam atau sekitar 35 menit dengan kecepatan 5km/jam. Sebelumnya saya berencana untuk berjalan kaki, namun dikarenakan beberapa teman saya bersedia menjemput ke hoteldengan mobil, saya agak sedikit lega.Namun, kelegaan saya tidak berlangsung lama, karena sulitnya mencari tempat parkir yang benar-benar dekat dengan lokasi festival. setelah berputar-putar, kami menemukan tempat parkir yang jaraknya sekitar 20 menit perjalanan ke lokasi. Setelah memarkirkan kendaraan, kamipun berjalan dengan semangat.

Beberapa pengunjung yang saya temui menggunakan jasa ojek dengan tarif 20 ribu sampai dengan 30 ribu rupiah, diantarkan sampai sekitar 100 meter dari pintu masuk festival, namun banyak juga yang memilih berjalan kaki. Sampai sekitar 0.6 km dari pintu masuk festival kami menemukan shutllebus gratis yang disediakan penyelenggara festival. Akhirnya kamipun sampai di pintu masuk festival dengan mudah.

Hal yang saya perhatikan adalah, penyelenggara sangat memberikan keleluasaan kepada pengunjung untuk memilih metoda trasportasinya sendiri, sehingga menjadi sedikir tidak teratur. Saya membayangkan kalau saja saya baru pertamakali mengunjungi jakarta untuk menghadiri JRL, saya akan sangat repot, karena terlalu bebas menentukan mode transportasi yang akan saya gunakan.

Belakangan saya mengecek website JRL dan mencari informasi yang tersedia di website JRL tentang how to get there? informasi yang saya dapatkan adalah potongan google maps beserta rincian petunjuk arah dengan menggunakan mobil. Jika anda tidak menggunakan mobil, maka anda akan sangat perlu untuk banyak bertanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline