Lihat ke Halaman Asli

Amir Wata

nitizen jurnalis

Ciptakan Ponpes Ramah Anak, Pondok PPTQ Ulul Albab Gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

Diperbarui: 23 September 2022   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama usai Sosialisasi Wawasan Kebangsaan, di Ponpes PPTQ Ulul Albab, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jum'at, 23 Sep 2022/dokpri

SUKOHARJO - Kasus perkusi yang sedang marak di dunia pesantren menjadi pembicaraan yang hangat bagi dunia pendidikan beberapa hari ini. Hal ini, bahkan menjadi perhatian dari Ka Kemenag Kab. Sukoharjo, Drs. H. Muh. Mulai, M. Pdi.  

Sehingga, menurutnya, saat ini cukup prihatin dengan adanya beberapa informasi yang saat ini viral, dimana faktanya ada kasus kekerasan/penganiayaan di Ponpes santri yang dilakukan oleh senior dan yunior hingga mengakibatkan meninggal dunia.

"Ponpes seharusnya mengadopsi Ponpes ramah anak, perlu komitmen bersama bahwa kekerasan di Pondok yang pernah ada, maka kasus kekerasan ini jangan sampai terulang. Jangan sampai senior memperkusi yunior, contohnya senior memperkusi/bulying ke santri yunior,"kata Ka Kemenag Sukoharjo. 


"Kita harus membangun budaya santri patuh kepada Kyai, santri selama didalam harus mentaati tata tertib Ponpes begitu juga setelah keluar agar bisa mentaati peraturan masyarakat, bagian dari upaya agar bisa mewujudkan Program Pesantren Ramah Anak," tandasnya lagi saat menyampaikan materi Wawasan Kebangsaan di Ponpes PPTQ Ulul Albab, Glodog, Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jum'at, 23 September 2022.

Sehingga menurutnya, belajar tentang Islam harus dilakukan secara menyeluruh, artinya jangan hanya bagian tertentu saja atau sepotong-sepotong serta tidak salah menafsirkan pemahaman dan tidak menyalahkan orang lain termasuk bagi umat agama yang berbeda.

Dokpri

"Alqur'an harus dipedomani dan diamalkan dengan baik dalam setiap sendi kehidupan, dengan  adanya kecintaan maka akan timbul sikap saling menghormati," ucap Muh. Mulai.

"Kita harus membangun budaya santri patuh kepada Kyai, santri selama didalam harus mentaati tata tertib Ponpes begitu juga setelah keluar agar bisa mentaati peraturan masyarakat, bagian dari upaya agar bisa mewujudkan Program Pesantren Ramah Anak,"

Direktur Ponpes PPTQ Ulul Albab Ustadz Abdurrahman  menegaskan agar santri membangun pondasi ketaqwaan dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat dan bernegara.

"Ponpes Ulul Albab Tahfizul Quran program utama orientasinya adalah santri menghafal Alquran 30 jus, Ponpes lama sejak 1996 yang terus isriqomah di Sukoharjo  kemudian menjamur Ponpes sejenis sampai hari ini. Untuk santri Putra dan Putri jumlah 678, lokasinya di pisah saat ini terus sedang pengembangan asrama baru," ucap Ustadz Abdurahman.

Aipda Afandi Sat Bimmas Polres Sukoharjo yang juga hadir dalam kegiatan tersebut berharap agar silaturahmi ini bisa saling mengenal dan bersatu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline