Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Etnis Minoritas Kontemporer Uyghur di Cina

Diperbarui: 7 Juli 2022   01:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia globalisasi kontemporer didefinisikan sebagai tempat di mana batas-batas menjadi semakin tipis. Intensitas mobilitas yang tinggi antar negara telah menciptakan masyarakat multinasional baru. 

Kendati demikian, meskipun segala kemajian dan perkembangan telah mengonstruksi luasnya orientasi globalisasi, fenomena ini telah mendorong berbagai situasi dari berbagai persepektif yang terkadang berkontradiksi. 

Sebagaimana kolaborasi antar wilayah menciptakan persatuan baru, konfrontasi dan konflik yang berbasis tiap-tiap kebudayaan dan tradisi masyarakat pun ikut berperan. 

Dalam hal ini, benturan budaya dan suku seringkali menjadi problematika di balik ketegangan nasional dan rasial. Dalam hal ini, tak jarang ditemukan kelompok minoritas mengaku merasa tertindas dan terdiskriminasi oleh negara mereka sendiri dan kelompok mayoritas hanya karena perbedaan bahasa, agama, budaya, bahkan pakaian yang mereka kenakan atau penampilan mereka.

Fenomena demikian pun ikut berlaku pada Republik Rakyat Cina yang menjadi rumah bagi populasi etnis minoritas. Dengan jumlah populasi yang hampir menyentuh 1.414 miliar, Cina berhasil menjadi salah satu negara dengan populasi etnis minoritas terbesar di dunia. Kendati demikian, apabila ditinjau dari kacamata yang berbeda, 55 kelompok etnis minoritas Cina yang diakui secara resmi hanya merupakan bagian dari 8,5 persen populasi nasional. 

Meskipun sekarang Cina terkategorisasi memiliki 56 kelompok etnis, proses pengakuan kelompok etnis telah memicu perdebatan sengit dengan persentase antara etnis minoritas dan mayoritas sangat tidak merata. 

Ketegangan yang seringkali terjadi di antara dua pihak ini seringkali tak kunjung surut karena disebabkan oleh faktor sejarah, nasionalisme, perkembangan budaya dan sejarah, identitas nasional, atau agama. Walaupun persentase etnis minoritas di Cina tampak sangat kecil, ukuran Cina sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia pun perlu dipertimbangkan. 

Mengetahui seberapa tinggi kepadatan penduduk Cina dan seberapa besar jumlah orang yang tinggal di wilayah negara ini, tidak sulit untuk menyadari bahwa semua kelompok etnis minoritas pun mencakup sejumlah besar orang, sebagaimana tidak satu pun dari kelompok etnis ini memiliki kurang dari satu juta orang. Adapun, beberapa kelompok minoritas Cina terbesar terdiri Tibet, Mongol, Zhuang, Manchu, Miao, Yao, Kazakh, Korea, Uyghur.

Salah satu kelompok minoritas yang disorot dalam penulisan ini adalah suku Uyghur. Sengketa Uyghur dengan Cina telah lama menjadi perdebatan, termasuk kontroversi terkait tindakan genosida yang dilakukan pemerintah Cina kepada suku Uyghur. 

Selain diduga mengasingkan suku Uyghur, Cina telah secara paksa mensterilkan wanita Uyghur secara massal demi menekan populasi, memisahkan anak-anak dari keluarga mereka, dan berusaha untuk melanggar tradisi budaya kelompok tersebut. 

Etnis minoritas Cina yang terdiri dari sekitar 12 juta orang dan sebagian besar kelompok ini beragam Muslim ini bertempat tinggal di Xinjiang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline