Lihat ke Halaman Asli

3 Hari Mendatang Bantaeng Bakal Action Smelter Baru

Diperbarui: 16 Desember 2018   01:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilham Azikin (kanan) berdialog dengan Hsueh Hung Yi (kiri) terkait rencana investasi smelter di Bantaeng (15/12/2018).

Bantaeng, Sabtu (15/12). Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin bersama Wakil Bupati Bantaeng, H Sahabuddin menerima kunjungan Anggota DPR-RI, Joko Purwanto di Gedung Pengawasan SDKP Kabupaten Bantaeng, Sabtu malam, 15 Desember 2018.

Seremonial penerimaan yang dikemas berupa makan malam itu, Joko Purwanto dari Komisi VII yang membidangi Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, Lingkungan Hidup memboyong investor asal Mainland (Tanah Daratan) Taiwan. Mereka adalah jajaran direksi PT E-United Ferro Indonesia (EUFI) yang digawangi Hsueh Hung Yi.

Joko Purwanto ke Bantaeng sebagai bentuk keseriusan mengawal investor yang bergerak di industri smelter tersebut untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bantaeng. Diketahui Bantaeng merupakan salah satu daerah yang ditetapkan sebagai Kawasan Strategis di Indonesia khususnya untuk pengembangan smelter.

Hal tersebut diatur dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Dimana mensyaratkan agar hasil mineral dari industri pertambangan di Indonesia harus diolah terlebih dahulu dan dimurnikan sebelum diekspor keluar.

Sehingga Pemerintah Indonesia melarang ekspor mineral mentah (ore) sejak 12 Januari 2014. Hingga kini Bantaeng sedang berproses dalam mengembangkan smelter baik yang sudah terbangun maupun yang masih dalam penjajakan.

"Kedatangan kami ini formal bukan hanya kunjungan biasa sebagai rombongan investor semata. Tapi menjadi perhatian khusus Pemerintah Indonesia yang kita kolaborasikan dan sinergikan dengan Pemkab Bantaeng dan Pemprov SulSel", jelas dia.

Lanjut disampaikan untuk merealisasikan rencana investasi smelter di Bantaeng, EUFI membutuhkan lahan cukup luas mencapai 560 Ha khusus pabrik dan 50 Ha untuk buffer. Ditambah investor dari komponen industri lain yang diyakini akan menempel dengan smelter itu sendiri juga akan hadir di Bantaeng.

"Kami meyakini teman-teman dari Taiwan ini datang tidak main-main. Insya Allah mereka akan merealisasikan dan mungkin ini yang terbesar di Indonesia", imbuhnya.

Sementara Bupati Bantaeng menanggapi hal itu dengan meyakinkan investor jika dalam 3 hari mendatang sudah bisa dilihat bukti keseriusan Pemkab Bantaeng dalam merespon keseriusan pihak investor. Dia menerangkan bahwa pertemuan kedua pihak malam itu sebagai tindak lanjut pertemuan sebelumnya hari Senin (11/12).

"Ini adalah sesuatu hal yang wajib kita support bersama-sama. Mudah-mudahan 2-3 hari ke depan kami dapat memenuhi kebutuhan teman-teman.  

Di akhir sambutannya, Bupati Bantaeng mengatakan siap dan menyambut hangat rencana tersebut karena akan bermuara dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. (AMBAE)

salam #AMBAE




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline