Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Sense of Belonging dalam Sebuah Organisasi

Diperbarui: 25 April 2021   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya sense of belonging dalam sebuah organisasi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera bagi teman-teman sekalian.

Hai, Perkenalkan saya Amanda Irna Sirappa dari Fakultas Farmasi Universitas Hassanudin. Pada artikel ini, saya akan membahas mengenai pentingnya sense of belonging dalam sebuah organisasi.

Sebelum kita mengetahui mengapa sense of belonging sangat penting dalam sebuah organisasi , alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa sih itu definisi dari sense of belonging. Jadi, Istilah sense belonging sering kita dengar dalam sebuah organisasi maupun dunia kerja. Sense of belonging terdiri dari dua kata yaitu sense yang memiliki arti rasa dan belonging yang berarti memiliki atau mempuyai. 

Jadi, kita dapat mengartikan sense belonging adalah rasa memiliki dari diri seseorang. Rasa memiliki yang ada bukan untuk menguasai suatu hal, melainkan rasa memiliki yang dimaksud yaitu rasa ikut serta dengan berkontribusi dan bertanggung jawab dalam sebuah kelompok maupun organisasi. 

Sense of belonging juga dapat disebut rasa penerimaan, dihargai, memiliki keterlibatan, merasa dirinya penting dan berharga dalam aktivitas yang ada, dan mendapatkan dorongan dari orang lain maupun lingkungan yang ada dalam sebuah kelompok maupun organisasi. Selain itu, sense belonging juga dapat diartikan perasaan seolah berada di rumah, dimana kita memiliki rasa yang diterima dan nyaman dalam sebuah tempat berupa kelompok ataupun organisasi.

Menurut McMillan dan Chavis, sense of belonging adalah sebuah perasaan, keyakinan dan harapan bahwa sesuatu cocok untuk ada di kelompok dan memiliki tempat dalam grup, perasaan penerimaan oleh kelompok dan rela berkorban untuk kelompok. Di gambarkan dengan kalimat “ini adalah kelompok saya” atau “saya adalah bagian dari kelompok ini”. Selain itu, Baumeister mendefinisikan sense of belonging sebagai dorongan yang dapat membentuk dan mempertahankan kuantitas hubungan interpersonal yang penting dan positif. Dari pengertian tersebut menyatakan bahwa sense of belonging dorongan yang dimiliki oleh setiap orang untuk menjalin hubungan secara positif dengan orang lain dan mempertahankan hubungan tersebut dengan baik.

Menurut Hagerty, sense of belonging terdiri dari tiga penyusun utama, antara lain:

  • Dihargai dan memiliki keterlibatan atau disebut Valued Invorement

Valued Invorement adalah sebuah pengalaman yang dimiliki seseorang terkait dengan rasa dihargai, diilibatkan atau diperlukan, dan rasa diterima dalam sebuh kelompok maupun organisasi.

  • Sesuai atau disebut Fit

Fit adalah suatu pandangan bahwa karakteristik yang dimiliki seseorang telah sesuai lingkungan dengan tempat dirinya berada.

  • Pencetus hadirnya rasa memiliki atau disevut Antecedent

Antecendent teridri dari tiga hal yaitu Energy for involvemen (kekuatan untuk merasakan keterikatan dengan sesama), Potential and desire for meaningful involvement (potensi dan hasrat seseorang untuk memaknai keterikatan yang ada), dan Potential for shared or complementary characteristics (potensi seseorang untuk saling melengkapi dan berbagi satu sama lain).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline