Sleman, Yogyakarta — Desa Wisata Pentingsari, yang terletak di lereng Gunung Merapi, Sleman, Yogyakarta, menjadi sorotan nasional berkat keberhasilannya dalam merevitalisasi sosiologi pertanian berbasis kearifan lokal. Di tengah gempuran modernisasi dan globalisasi, desa ini membuktikan bahwa sektor pertanian tetap bisa menjadi penopang ekonomi, pelestari budaya, serta penguat interaksi sosial antarwarga.
Mengusung konsep ekowisata, Pentingsari mengintegrasikan pertanian organik dengan kegiatan pariwisata edukatif. Masyarakat desa secara kolektif mengelola lahan pertanian, sumber daya alam, serta melestarikan tradisi pertanian yang diwariskan turun-temurun. Tradisi seperti nyadran (ritual doa sebelum tanam) dan metik (syukuran panen) tidak hanya dijaga, tetapi juga dihadirkan dalam bentuk festival pertanian yang dapat diikuti wisatawan.
"Pertanian di sini bukan hanya soal menanam dan panen, tapi juga soal merawat warisan budaya dan menjaga hubungan sosial masyarakat," ujar salah satu tokoh masyarakat Pentingsari.
Interaksi komunitas menjadi kunci keberhasilan desa ini. Gotong royong masih menjadi landasan dalam kegiatan bertani, mulai dari pengolahan lahan hingga pemasaran produk. Bahkan, para petani senior rutin memberikan pelatihan kepada generasi muda, agar teknik pertanian ramah lingkungan dan nilai-nilai budaya tidak hilang ditelan zaman.
Aset lokal desa seperti lahan pertanian, sumber air, hingga hutan, dikelola dengan prinsip keberlanjutan. Desa ini juga menghindari penggunaan pupuk dan pestisida kimia, dengan fokus pada pertanian organik sebagai bentuk penghormatan terhadap lingkungan.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Pesatnya arus wisatawan membawa tekanan tersendiri terhadap sumber daya alam dan struktur sosial desa. Namun, menurut Kepala Desa Pentingsari, pihaknya terus merancang strategi agar sektor pariwisata tidak menggerus nilai-nilai lokal, melainkan memperkuatnya.
“Dengan pendekatan yang berbasis pada keberlanjutan dan kearifan lokal, kami berharap Pentingsari bisa jadi contoh bagaimana desa lain di Indonesia bisa maju tanpa kehilangan identitasnya,” ujarnya.
Desa Pentingsari kini diakui sebagai model pengembangan desa berbasis pertanian, pariwisata, dan budaya. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa sektor pertanian, jika dikelola secara bijak dan inklusif, masih sangat relevan di tengah era digital dan modernisasi. Dengan penguatan interaksi komunitas, pengelolaan aset lokal, dan pelestarian budaya tani, Pentingsari menjadi inspirasi nyata bagi desa-desa lain dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI