Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Apel Ukraina (02) Aku, ayah, Kakak dan Mamaku

Diperbarui: 6 Maret 2022   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.prialsayyidja

Apel ukraina (02)aku, ayah, kakak dan mamaku

24 februari 2022 Kiev ibukota Ukraina,

Kegentingan itu benar adanya kegentingan di awal musim dingin menambah rasa khawatir menjadi-jadi.

Kebun bunga matahari tinggal menghitung hari panen, tetapi semua pria tua dan muda harus dan siap wajib militer membela negeri Ukraina.

Bapak dan kakak tertua pamit kepada ibu aku hanya mendengar sayup-sayup dari kamar,

"Wajib militer ini semoga cepat berlalu istriku"sambil memeluk dan kulihat air mata ibu berlinang, kenapa harus ada perang.

'Kita akan bertemu lagi secepatnya mama" kakak berkata sambil memeluk ibunya air mata sekali lagi tumpah.

"Titip Rin, dan bila mengungsi ikuti perintah pemerintah"aku dengar ayah berkata pada ibu, sementara suara riuh sirine kendaraan perang melewati depan rumah kami.

Aku membuka pintu dan ayah serta kakak coba tersenyum padaku,

"Kita akan panen biji bunga matahari"kata ayah padaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline