Lihat ke Halaman Asli

Almujadilah Dwi Oktaviani

Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas

Diperbarui: 26 November 2020   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Latar Belakang Masalah

Menurut Permendikbud No. 137 tahun 2014 "Lingkup Perkembangan anak usia dini meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif,  bahasa,  sosial- emosional, dan seni ".

Pada bab IV pasal 10 standar isi Permendikbud No. 137 tahun 2014 juga dijelaskan tentang lingkup aspek perkembangan termasuk di dalamnya perkembangan  Fisik-motorik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

 a. motorik kasar,mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur,    seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan;

b. motorik halus,mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk;

c. kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat dan peduli terhadap keselamatannya. 

    Pada STPPA Permendikbud No. 137 Tahun 2014 ada 6 poin tingkat pencapaian perkembangan kemampuan motorik halus  anak usia dini usia 4-5 tahun meliputi

  • Membuat garis vertikal, horizontal, lengkung kiri/ kanan, miring kiri/kanan,dan lingkaran
  • Menjiplak bentuk
  • Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit
  • Melakukan gerakan manipulatif untuk menghsilkan suatu bentuk dengan menggunakan berbagai media
  • Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media
  • Mengontrol gerakan tangan yang menggunakan otot halus (menjumput, mengelus, mencolek, mengepal, memelintir, memilin, memeras)

Berdasarkan poin- poin di atas seharusnya anak usia 4-5  tahun sudah menguasai kemampuan tersebut. Kenyataannya anak kelompok A di TK Aisyiyah bustanul Athfal Cabang Brebes  sebagian besar anak didiknya menunjukkan keterlambatan dalam keterampilan motorik halusnya terutama bermain plastisin  yang ditandai dengan belum berkembangnya  anak dalam bermain plastisin ,  Dari 7anak didik, sebanyak  5 anak yang belum menguasai kompetensi tersebut. Jumlah tersebut masih jauh dari yang diharapkan. Kasus di atas menyebutkan bahwa anak kelompok A mengalami kesulitan dalam pengembangan motorik halus, dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti pengembangan keterampilan anak usia dini seringkali terabaikan atau dilupakan oleh orang tua, pembimbing atau bahkan guru sendiri. Faktor penyebab yang lain yaitu lemahnya koordinasi mata dan otot-otot tangan.  Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas pembelajaran motorik halus, guru belum menggunakan media lain yang lebih variatif dalam kegiatan membentuk plastisin sehingga anak kurang tertarik dan mengakibatkan kurang optimalnya perkembangan motorik halus seperti kemampuan menggunting ,menempel dan melipat kertas .  Kondisi demikian apabila terus dibiarkan akan berdampak buruk terhadap kualitas pembelajaran anak terutama dalam aspek perkembangan motorik halus anak .

 Identifikasi Masalah

  • Rendahnya kemampuan motorik halus  pada peserta didik usia 4-5 tahun
  • Sebagian besar anak masih belum bisa  dalam kegiatan bermain plastisin , yaitu 5
  • anak dari total 7 anak
  • Kurangnya kemampuan anak dalam menggunting dan melipat kertas
  • Kemampuan Motorik halus anak belum berkembang sangat baik

Analisis Masalah

Berdasarkan identifiaksi masalah, maka analisis masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah kemampuan motorik halus anak belum berkembang sesuai harapan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Brebes.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline