Lihat ke Halaman Asli

Aliza Anfal

Menulis tentang kehidupan

Dua Tahun Pernikahan

Diperbarui: 16 Maret 2021   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kalau orang tua bilang, pernikahan yang baru dua tahun itu baru seumur jagung. Anak kemarin sore. Atau istilah-istilah lain yang mengartikan bahwa dua tahun itu baru sebentar dan belum ada apa-apanya. 

Tapi, justru dua tahun pertamalah yang biasanya menjadi pondasi rumah tangga seseorang untuk ke depannya.

Kenapa 'biasanya'?

Karena, yang sudah menikah puluhan tahun pun terkadang pondasinya tidak begitu kuat, sehingga mengalami retakan-retakan yang tak bisa dihindarkan.

Dilansir dari alodokter.com bahwa, "Dua tahun pertama pernikahan disebut-sebut sebagai masa dengan risiko perceraian tinggi."

Nah, untuk itu saya yang baru saja merayakan anniversary yang kedua pada tanggal 9 Maret kemarin, jadi masih hangat-hangatnya, ingin berbagi pengalaman untuk teman-teman yang akan menikah atau baru saja menikah.

Kalau sudah lebih dari dua tahun, saya yakin sudah pada master dan berpengalaman, yaa.

Jujur, dua tahun pertama bukanlah hal yang mudah. Bahkan untuk saya dan suami yang sudah berpacaran sejak SMA. Kalau ditotal-total kami sudah berpacaran sekitar 10 tahun. Dengan berbagai drama putus-nyambung.

Mungkin ada yang kepikiran, kenapa pacaran lama sekali? Tunggu apaan?

Kapan-kapan saya tulis lagi di diary yaa. Karena sekarang bukan itu yang akan saya bahas. Hehehe..

Nah, berikut tips yang mungkin akan berguna untuk calon atau para pasangan baru. Semua ini menurut pengalaman saya. Semoga bermanfaat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline