Lihat ke Halaman Asli

Ali Musri Syam

Belajar Menulis

Puisi: Filosofi Rindu

Diperbarui: 13 September 2022   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Filosofi Rindu/ Dokpri @ams99 By. TextArt

Puisi : Filosofi Rindu

Rindu adalah candu yang tak pernah merapuh, menghipnotis rasa, kokoh terhadap segala musim, bahkan pancaroba sekalipun

Rindu akan tiba pada penghujungnya, namun tak pernah menetap, sebab ia akan pergi

lalu kembali ke pemiliknya

Rindu adalah gemuruh langit, mencipta pekat awan-awan, sebab menyaksikan semesta sedang galau dalam panjang kemarau

Rindu seperti embun, mewakafkan dirinya merayap keatas pohon, kedahan-dahan, keranting-ranting hingga ke pucuk-pucuk daun, hanya untuk meluruh tersapu angin atau tersengat hangat mentari

Rindu tak pernah ragu meski ia dipersimpangan, sebab ia tahu kemana akan menuju, adalah ke titian paling purna.

Rindu adalah molekul paling rahasia, Sebab ia berada di kedalaman rasa paling palung, wujudnya mendebarkan, sekaligus menenangkan.

Rindu adalah kehendak paling purba, bahkan ia lahir sebelum cinta, dan akan lenyap seiring nafas paling akhir dari setiap makhluk bernyawa.

Rindu akan mencari jalan menemui muaranya, meski isyarat tak berpihak, namun ia akan tetap teguh dan menyusuri segala jalan menujunya, sebab di sana bermukim sebuah harapan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline