Lihat ke Halaman Asli

Ali Maksum

Education is the most powerful weapon.

Kurikulum, Apa Itu?

Diperbarui: 1 Juni 2023   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi 

Memamhami kurikulum teramat penting bagi guru tujuannya agar para pendidik memahami peran dan fungsinya dalam pembelajaran. Di zaman era teknologi yang canggih sekarang ini sebagai pendidik harus belajar kembali perkembangan pengetahuan karena mengingat perubahan yang sangat cepat. 

Bahkan sekarang ini anak-anak sudah mampu mencari sendiri informasi yang mereka inginkan dengan membuka internet sehingga guru yang tidak pernah belajar merasa heran darimana anak-anak mendapatkan informasi tersebut padahal guru belum mengajarkannya.

Keadaan zaman yang mulai berubah juga mempengaruhi cara belajar mereka yang terkadang mempengaruhi juga berbagai jenis pertanyaan yang dikelarkan oleh murid. Hal itu membuat guru bingung dan tidak dapat menjawab pertanyaan yang kadang melebar dan tidak fokus terhadap pembelajaran. 

Sebagai seorang guru hal ini jangan sampai terabaikan, guru harus mulai mengidentifikasi dan mengamati cara belajar mereka agar guru dapat masuk ke dunia mereka. 

Perkembangan kurikulum yang selalu berubah dari tahun 1947 (Rencana pembelajaran dirinci dalam pembelajaran terurai), 1964 (Rencana pendidikan sekolah dasar), 1968 (Kurikulum sekolah dasar), 1973 (Kurikulum proyek perintis sekolah pembangunan) , 1975 (kurikulum sekolah dasar), 1984 (kurikulum 1984), 1994 (Kurikulu 1994), 1997 (revisi kurikulum 1994), 2004 (rintisan kurikulum berbasis kompetensi), 2006, (Kurikulum tingkat satuan pendidikan [KTSP]), 2013 (kurikulum 2013) dan sampai peran guru bukan sebagai satu-satunya sumber pengetahuan mereka. 

Kemajuan teknologi dapat diakses oleh anak-anak tanpa batas, memberikan murid-murid pilihan cara belajar. Untuk itu setiap guru harus mempunyai kesadaran meningkatkan kompetensi. 

Keadaan pandemi kadang membuat setiap guru merasa kuatir atas kualitas murid namun jika diperhatikan dampak positifnya murid justru berkembang melalui cara belajar mereka sendiri. 

Akibatnya guru merasa terdorong untuk melek teknologi agar dapat mengimbangi dan membantu perkembangan belajar murid. Dalam hal ini kita patut memikirkan kompetensi apa yang harus disiapkan oleh guru 10 tahun yang akan datang. 

Pertanyaannya bagaimana membangun kompetensi tersebut?

Terkadang kita abai terhadap keadaan. kita menganggap pengalaman bertahun tahun kita sebagai guru selalu mampu mengantarkan keberhasilan murid kita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline