Lihat ke Halaman Asli

Ali Maksum

Education is the most powerful weapon.

Asesmen Diagnostik Kognitif, Bagaimana Caranya?

Diperbarui: 20 Maret 2023   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa Paramount School Palembang (Dokpri_

Suatu hari seorang guru ketika mengajar matematika materi bilangan genap dan ganjil dia mendapatkan beberapa siswa yang sangat antusias dan aktif belajar. Mereka dapat menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh sang guru dalam menyelesaikan tugas para murid juga mampu menyelesaikannya dengan baik. 

Namun beberapa siswa lain tidak demikian, mereka kurang antusias dan aktif dalam pembelajaran. Mereka kesulitan dalam menjawab pertanyaan dan tidak mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. 

Hal ini dikarenakan mereka kurang memahami materi sebelumnya yaitu tentang berhitung bilangan cacah. Guru tersebut merasa bingung bagaimana mengetahui kesiapan belajar murid untuk mempelajari materi baru. Apakah pembelajaran dapat dilanjutkan sementara ada murid yang belum paham materi sebelumnya.

Dari kasus di atas yang menjadi pertanyaan kita sebagai seorang guru, bagaimana guru dapat mengetahui apakah murid sudah paham, agak paham atau justru tidak paham materi sebelumnya?

Sebagaimana kita ketahui bahwa guru dalam merancang pembelajaran di kelas perlu mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian murid. hal ini dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan belajar serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam tujuannya pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. 

Untuk mencapai kebutuhan tersebut kita perlu memahami kebutuhan dan karakter murid dalam proses pembelajaran. Salah satu cara memahami kebutuhan dan karakter murid adalah dengan cara asesmen diagnostik.

Asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan dan kelemahan murid. Dengan asesmen diagnostik pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi murid sehingga kita dapat memetakan pengetahuan awal atau kemampuan prasyarat murid, sebelum masuk dalam suatu materi. Melalui cerita diatas nampak jelas bahwa melakukan asesmen diagnostik kognitif penting untuk membantu siswa memahami materi pembelajaran.

Asesmen diagnostik berfungsi untuk melakukan pengecekan apakah murid sudah memenuhi kompetensi prasyarat dari materi yang akan dipelajari. Artinya apakah murid sudah menguasai materi sebelumnya atau belum. 

Tujuan dari asesmen diagnostik adalah mengidentifikasi kompetensi, kekuatan dan kelemahan murid. hasilnya digunakan guru sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran murid.

Dibawah ini merupakan contoh asesmen diagnostik pada pelajaran matematika.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline