Lihat ke Halaman Asli

(Opini) Misi KRI Nanggala

Diperbarui: 5 Mei 2021   22:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Akhir-akhir ini digegerkan dengan hilang dan gugurnya tentara yang bertugas dalam misi KRI Nanggala-402 di sekitar laut Bali. Dimana Latihan perang ini  Sesuai rencana, kapal selam ini hendak melakukan latihan tembak torpedo kepala perang, pada Rabu 22 April 2021 dini hari. Namun mengalami hilang kontak pada 05.15 Wita kemudian prosedur berganti menjadi submiss yakni status kapal selam hilang. Masa pencarian Hampir selama empat hari, tim gabungan melakukan penyisiran dan pencarian di lokasi sekitar hilangnya KRI Nanggala-402. Pencarian dipersempit di areal adanya tumpahan minyak dan adanya tanda kemagnetan di utara Celukan Bawang. Status kapal hilang subsunk di sekitar kedalaman 850 meter.

Kronologi hilangnya KRI Nanggala-402. Telah dinyatakan tenggelam atau isyarat subsunk di perairan laut utara Bali, pada Sabtu (24/4/2021) sore. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 diawali ketika kapal selam buatan Jerman ini mengikuti latihan penembakan senjata strategis TNI AL 2021, Sesuai rencana, kapal selam ini hendak melakukan latihan tembak torpedo kepala perang, pada Rabu 22 April 2021 dini hari pukul 02.30 Wita.  Selanjutnya, pada 04.17 Wita diterbangkan helikopter dari KRI I Gusti Ngurah Rai untuk deteksi visual dan hasil nihil. KRI Nanggala-402 dinyatakan submiss pada 06.46 Wita.

Selalu ada alasan dalam suatu kejadian termasuk selalu ada kesalahan dalam rencana sebagus apapun itu. Termasuk dalam insiden hilangnya KRI Nanggala, kapal selam buatan Jerman yang dilatih untuk berperang dalam rangka persiapan menembak torpedo di laut Bali ini mengalami musibah. Menggugurkan prajurit bangsa sejumlah 53 Tentara AL yang ikut dalam misi KRI Nanggal-402 ini.

 Sungguh mungkin adanya campur tangan internal. Seperti halnya dalam Drama berjudul City Hunter (2012) bahwa kesengajaan petinggi tentara negara yang mengirim anak bangsa terbaik ke perbatasan untuk memusnahkan mereka demi jabatan yang makin tinggi. Sampai sini paham?

Dalam pemerintahan internal ketentaraan mungkin juga terjadi hal seperti ini, sekelompok mereka yang mengetahui niat jahat atasan lalu untuk menjaga rahasia tersebut dan menghindari kebocoran informasi mereka mengambil resiko tindakan tersebut. Kamuflase yang sempurna diharapkan atas Kerjasama antar pihak pemerintahan, media, bahkan hukum. Kemungkinan hal ini tidak terungkap atau bisa jadi terungkap di masa depan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline