Lihat ke Halaman Asli

FOMO: Mengungkap Rahasia Deteksi Dini dan Seni Menyikapi Ketakutan Ketinggalan

Diperbarui: 1 Desember 2023   04:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa di antara kita yang tidak pernah merasa cemas ketinggalan? Semakin berkembangnya teknologi dan kehidupan sosial, rasa takut akan ketinggalan, atau yang dikenal sebagai FOMO (Fear of Missing Out), semakin menjadi fenomena yang merajalela. Artikel ini akan membahas secara ringan namun mendalam tentang FOMO, mulai dari apa itu FOMO, bagaimana deteksi dini dapat membantu, hingga seni menyikapi ketakutan tersebut. 

Apa Itu FOMO?
FOMO adalah singkatan dari "Fear of Missing Out" atau ketakutan akan ketinggalan. Ini bukanlah suatu penyakit fisik, melainkan lebih ke arah kegelisahan sosial yang dirasakan seseorang ketika merasa bahwa ada kegiatan atau pengalaman seru yang terjadi, dan mereka tidak bisa ikut serta. Apakah itu pesta kampus yang ramai atau konser musik yang epic, FOMO dapat menghantui siapa saja.

FOMO bisa muncul dari keinginan untuk tetap terhubung dengan teman-teman, kekhawatiran akan penilaian orang lain, atau bahkan dorongan dari media sosial yang memperlihatkan versi terbaik hidup orang lain. Ini menciptakan ketidaknyamanan dan kegelisahan yang seringkali sulit untuk diidentifikasi.


Deteksi Dini FOMO: Sinyal dan Tanda!
Mendeteksi FOMO pada diri sendiri adalah langkah pertama menuju pemahaman dan penanganan yang lebih baik. Beberapa tanda umum FOMO antara lain:

1. Kegelisahan Berlebihan: Jika Anda merasa cemas atau gelisah saat melihat foto-foto teman di acara yang Anda lewatkan, itu mungkin pertanda FOMO.

2. Pemantauan Sosial Media Berlebihan: Terus-menerus memeriksa akun sosial media untuk memastikan Anda tidak ketinggalan berita atau acara terbaru adalah tanda lainnya.

3. Partisipasi Aktivitas yang Tidak Diinginkan: Anda mungkin merasa terdorong untuk ikut serta dalam kegiatan atau acara meski sebenarnya tidak tertarik, semata-mata karena takut ketinggalan.

4. Perubahan Emosi yang Tidak Wajar: Perubahan suasana hati yang drastis saat mengetahui bahwa teman-teman Anda berkumpul tanpa Anda bisa menjadi indikasi FOMO yang perlu diperhatikan.

Seni Menyikapi FOMO: Berdamai dengan Ketinggalan
Setelah mendeteksi FOMO, langkah selanjutnya adalah mengembangkan seni menyikapi ketakutan tersebut. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu:

1. Pentingnya Prioritas: Sadarilah bahwa tidak mungkin untuk mengikuti semua kegiatan atau peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Tentukan prioritas dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan berarti bagi Anda.

2. Pergaulan yang Sehat: Buatlah hubungan yang sehat dengan media sosial. Batasi waktu Anda untuk berselancar di platform tersebut dan ingatlah bahwa apa yang ditampilkan di media sosial tidak selalu mencerminkan kenyataan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline