Lihat ke Halaman Asli

Aldi

Mahasiswa

Asal Mula Perang Salib

Diperbarui: 6 November 2022   21:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebelum kita membahas permasalahan ini, kita harus mengetahui apa itu Perang Salib. Perang Salib merupakan perang agama antara Kristen-Katolik dan Muslim yang terjadi di Timur Tengah. Perang ini memiliki beberapa tahap dan berlangsung dari tahun 1095 sampai 1291. Tujuan dari perang ini adalah untuk merebut Tanah Suci dan Yerusalem yang dianggap suci oleh kedua pihak.

Pada tahun 1095, Alexius I mengirim utusan kepada Paus Urban II untuk meminta bantuan menghadapi ancaman Seljuk (Turki) dan November 1095, Paus mengutus seluruh umat Kristen-Katolik Eropa Barat untuk membantu Byzantium dan merebut kembali Tanah Suci dari kekuasaan Seljuk. Hal ini menandai permulaian Perang Salib 1.

Perang Salib yang terjadi di Timur Tengah ini sudah berlangsung selama 2 abad. Tetapi yang akan dibahas hanya Perang Salib 1, 2 dan 3.

Perang Salib 1 (1096 – 1099)

Pada Agustus 1096, empat kelompok Tentara Salib yang dipimpin oleh Raymond, Godfrey, Hugh dan Bohemond pergi ke Byzantium. Pada Mei 1097, Tentara Salib dan Byzantium menyerang Nicea di Anatolia. Kota tersebut menyerah pada akhir Juni. Lalu, gabungan pasukan tersebut melanjutkan perjalanannya melalui Anatolia dan merebut kota Antioch pada bulan Juni 1098. Pada Juni 1099, Tentara Salib merebut Yerusalem dari Fatimids Mesir dengan adanya pembantaian ratusan pria, wanita dan anak-anak.

Perang Salib 2 (1147– 1149)

Setelah berakhirnya Perang Salib 1, mereka yang tinggal mendirikan dan mengatur negara barat di Yerusalem, Edessa, Antioch dan Tripoli. Pada tahun 1144, Jendral Seljuk Zangi merebut Edessa. Ketika Eropa mendengar kabar ini, Louis VII dari Perancis dan Conrad III dari Jerman memulai Perang Salib 2. Setelah tiba di Timur Tengah, Louis dan Conrad mengumpulkan tentara mereka sekitar 50.000 di Yerusalem dan menyerang benteng Suriah di Damaskus. Tetapi gabungan dari pasukan Muslim antara Penguasa Damaskus dan Nur Al-Din dapat mengalahkan Tentara Salib dan mengakhiri Perang Salib 2.

Perang Salib 3 (1187 – 1192)

Pada tahun 1187, Saladin memulai kampanye melawan Tentara Salib di Yerusalem. Pasukannya hampir mengalahkan Tentara Kristen di pertempuran Hattim dan mengambil kota penting dengan sejumlah wilayah besar. Hal ini menyebabkan terjadinya Perang Salib 3. Pada bulan September 1191, pasukan Richard the Lionheart mengalahkan pasukan Saladin di pertempuran Arsuf. Dari kota Jaffa yang direbut, Richard membangun kembali kekuasaan Kristen dibeberapa wilayah dan mulai mendekati Yerusalem. Pada bulan September 1192, Richard dan Saladin menandatangani perjanjian damai dan mengakhiri Perang Salib 3.

Dalam sejarah ini kita dapat belajar bahwa, perang tidak memandang yang mana tujuannya baik atau benar karena dalam perang selalu ada korban jiwa dan kerusakan. Terlebih lagi orang yang terlibat dalam perang, karena masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. Contohnya seperti kekuasaan, ketenaran, kekayaan, agama, kebebasan, pembunuhan, kebencian, dll.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline