Lihat ke Halaman Asli

Albar Rahman

Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Dear April: Muhasabah Hikmah Untuk Diri

Diperbarui: 8 April 2025   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

property of sisipagi.com

Kali ini saya ingin berbagi oleh-oleh perjalanan diri, dan semoga ini juga menjadi perjalanan kita semua.

Surat cinta untuk bulan April bukan tentang keseruan April Mop atau semacamnya. Ini tentang perjalanan yang baru saja melewati bulan mulia.

Dari bulan Rajab, di mana ada momen ijab qabul saya dan nyonya (istri), hingga Sya'ban, lalu menemui Ramadan, dan kini pada April ini bertepatan dengan bulan Syawal. Bukankah semua bulan ini adalah purnama indah yang mampu mendidik kita?

"Perjalanan hidup bukan hanya tentang mencari kebahagiaan, tetapi juga memahami makna dari setiap langkah yang kita tempuh."

---Buya Hamka, Tasawuf Modern

Baru Saja Belajar di Bulan Mulia

Selama 30 hari kita dididik oleh bulan puasa nan mulia. Kita ditempa untuk menahan lapar dan mengeluarkan zakat fitrah.

Logikanya, mengapa setelah kita berlapar-lapar ria lalu diberikan kewajiban mengeluarkan zakat alias menyisihkan sebagian makanan pokok kita? Tentu untuk nalar rasional, ini tak menemukan jawabannya.

Namun, hanya iman dan keimanan di hati yang membuat kita melakukannya. Tentu ada hikmah di dalamnya.

Ada baiknya kita renungi sejenak! Tidak melanjutkan membaca tulisan ini pun tidak masalah, semoga kita semua menemukan jawaban di versi kita masing-masing.

Menjemput Hari yang Suci

Dear April, alias bulan April kesayangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline