Lihat ke Halaman Asli

Albar Rahman

Editor, Writer and Founder of Books For Santri (Khujjatul Islam Boarding School)

Kisah Patah "Temaram" Pilu

Diperbarui: 4 Mei 2023   16:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kamrenghophernandez.blogspot.com

Hampir setengah abad lamanya kisah pilu itu. Berbalut luka demi luka yang jadi tempah. 

Kisah itu disimpannya rapi-rapi. Pada lemari cinta yang masih jadi misteri. 

Mencintai dan akhirnya patah. Berkenalan dengan rasa hampa yang kian hampa. 

Tak pernah ia tampakan luka-luka cinta. Kecuali tercermin di gores lukisan dinding tanpa pigura miliknya. 

Dialah sosok wanita kuat hari ini. Hari dimana zaman banyak "pria" mati hati tak memiliki empati sama sekali. 

Sudah! Sudahi semua kata patah! Temaram pilu biarlah usai dan bangkit pada munajat-munjat malam begitu panjangnya. 

Mencari dan lagi menunggu ketuk takdir tentang cinta paling sejati. Cinta itu masih di simpannya, dikunci rapat-rapat pada lemari misteri. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline