Lihat ke Halaman Asli

Faisol

TERVERIFIKASI

Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Menghadapi Pembelajaran Online, Anak Seharusnya Bahagia!

Diperbarui: 24 Agustus 2021   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit Senja belajar secara daring di rumah di Depok, Kamis (4/6/2020). Meski Kota Depok bersiap memasuki fase PSBB proporsional pada 5 Juni 2020, sebagai transisi menuju normal baru namun kegiatan sekolah di tempat belum akan dibuka.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

"Salah satu keberhasilan dalam dunia pendidikan adalah tercapainya pembelajaran pada anak secara menyenangkan, sehingga kurikulum tidak lagi menjadi beban dalam sistem pembelajaran online bagi anak"

Pandemi Covid 19 masih belum dinyatakan berakhir, meski di berbagai daerah kondisinya masih berbeda-beda. Namun hal itu tetap harus diantisipasi supaya masyarakat tidak terinfeksi virus yang mematikan. Begitu pun dengan sistem pembelajaran yang juga berbeda pula dari sebelum adanya pandemi.

Pemerintah masih tetap melaksanakan dua model pembelajaran yang harus dipatuhi oleh masing-masing instansi sekolah.

Kondisi saat ini di mana Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dengan level yang berbeda-beda mengaharuskan pembelajaran online dengan bantuan gawai dan internet masih menjadi solusi yang efektif.

Begitu pun dengan dunia pendidikan di mana pada wilayah level 1 sampai 3 diperbolehkan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan mematuhi pedoman yang sudah dianjurkan oleh Kemendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim.

Bahagia saat belajar, salah satu kunci keberhasilan untuk meningkatkan potensi anak | Ilustrasi: bimbeltridaya.com

Sementara pada wilayah yang berada pada level 4, proses pelaksanaan Pembelajaran Online atau pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih menjadi solusi dan alternatif dalam proses mendukung dan menggali potensi anak.

Inilah yang masih menjadi tantangan yang cukup berat baik bagi orang tua peserta didik maupun bagi pendidik itu sendiri, sehingga kerumitan PJJ tidak lantas menjadikan sebuah "kekerasan" dengan mengatasnamakan pendidikan.

Pemebelajaran daring di tengah pandemi ini harus menjadi ruang terbuka dan jalinan kerja sama yang baik antara orang tua anak dan pendidik itu sendiri.

Dilansir dari Kompas.com, menurut Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi, yang akrab dipanggil kak Seto, menanggapi hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran daring.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline