Lihat ke Halaman Asli

Faisol

TERVERIFIKASI

Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Hasil Sangat Bergantung pada Kualitas Benih yang Hendak Ditanam

Diperbarui: 26 Juni 2021   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : www.intisari.grid.id

"Sebagai salah satu petani kecil, yang hidup di pedesaan, dan berada di lereng gunung pula, sebagai masyarakat yang hidup dari bercocok tanam, karena di desa kami merupakan masyarakat petani".

Sebagai negara agraris yang hidup dari hasil pertanian, saat ini banyak lahan yang sudah terjadi penyempitan dengan banyaknya bangunan yang tinggi menjulang, dan sudah beralih fungsi.

Pertanian sebagai sumber utama penghasil beragam macam tanaman yang sangat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia, tentunya akan menjadi ekosistem yang merupakan penyeimbang dari sebuah perubahan dan pergeseran pola kehidupan masyarakat.

Jika tanaman memiliki manfaat bagi kehidupan manusia, lalu bagaimana dengan manusia yang di Amanahi untuk menjadi pemimpin dan pengelola dunia ini..?

Dua model yang kerapkali tidak berimbang, dimana manusia kerapkali kurang memiliki kemampuan untuk mengelola dunia ini dengan sebaik mungkin, bahkan ada kecendeeungan untuk merusaknya.

Disinilah pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia untuk mengelola hasil bumi, demi kebermanfaatan bagi kehidupan.

1. Memahami problem dari hulu sampai hilir 

Bicara perkembangan dan perubahan pada hasil pertanian, maka yang perlu dicari adalah akar persolan yang kerapkali menjadi penghambat terhadap suatu perubahan akan sebuah hasil.

Apa sebenarnya masalah yang terjadi dalam pertanian kita?

Banyak hal yang menjadi problem para petani, mulai dari penyediaan benih yang berkualitas, semakin tingginya biaya pertanian, sampai pada tingginya harga pupuk yang cukup mahal, sehingga membuat para petani kewalahan, dan seringkali tidak berimbang dengan hasil produksi pertanian itu sendiri.

Hal tersebut menyebabkan banyak para petani merugi setiap kali menuai hasil pertaniannya, sehingga cukup banyak dari para pemuda yang mulai enggan untuk menjadi petani, karena hasil yang tidak jelas, sementara biaya semakin meroket.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline