Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Pekerjaan Sampingan Guru Honorer sebagai Solusi Mengatasi Keterbatasan Finansial

Diperbarui: 17 Juli 2023   01:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru (honorer) dalam punggung pendidikan Indonesia. | foto Akbar Pitopang)

Keberadaan guru yang berstatus honorer telah menjadi sosok-sosok yang penuh dengan perjuangan. Di satu sisi, mereka memiliki semangat dan niat mulia untuk mencerdaskan kehidupan generasi bangsa. 

Panggilan jiwa ini membuat mereka hadir seutuhnya di sekolah dan memberikan pembelajaran berkualitas kepada peserta didik. Para guru honorer tidak hanya berdedikasi tinggi dalam mengajar, tetapi juga berkontribusi nyata dalam memajukan dunia pendidikan Indonesia.

Namun, di sisi lain, kenyataannya adalah bahwa guru honorer masih sering dipandang sebelah mata. Kesejahteraan mereka belum mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah. Meskipun telah memberikan sumbangsih berharga dalam dunia pendidikan, guru honorer seringkali dihadapkan pada tantangan keuangan yang menghimpit. 

Gaji rapelan yang mereka terima jauh dari kata cukup, sehingga mereka harus memutar otak dalam melakukan perencanaan keuangan agar mampu bertahan dari bulan ke bulan.

Menghadapi situasi ini, guru honorer harus menjadi ahli dalam financial planning. Mereka belajar untuk mengelola pendapatan yang terbatas dan memprioritaskan pengeluaran yang paling penting. Sebagai sosok yang tangguh dan pantang menyerah, mereka menghadapinya dengan kreativitas dan tekad yang kuat. 

Guru honorer seringkali mencari sumber penghasilan tambahan di luar pekerjaan mengajar, seperti memberikan les privat atau mengikuti pelatihan-pelatihan tambahan untuk meningkatkan kualifikasi dan nilai jual mereka.

Namun, kebutuhan yang terus meningkat dan biaya hidup yang semakin tinggi seringkali membuat kondisi keuangan guru honorer menjadi rentan. Mereka harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi. 

Beberapa guru honorer bahkan terpaksa bekerja di beberapa sekolah untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Ketidakpastian akan penghasilan dan masa depan yang tidak menentu juga menjadi beban mental yang mereka hadapi setiap hari.

Ketidaksetaraan dalam kesejahteraan guru honorer menjadi isu yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Guru honorer berperan penting dalam membangun fondasi pendidikan yang kuat bagi generasi penerus. 

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengakui peran dan kontribusi mereka melalui peningkatan upah yang layak, perlindungan sosial, dan akses yang lebih baik terhadap pelatihan dan pengembangan profesional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline