Lihat ke Halaman Asli

Akbar Pitopang

TERVERIFIKASI

Berbagi Bukan Menggurui

Mari Mewujudkan Keluarga Indonesia Bebas "Fatherless"

Diperbarui: 15 Juli 2023   00:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hubungan ayah dan anak. (Dok Shutterstock via Kompas.com)

Keluarga yang didalamnya ada sosok penting yakni orangtua, ayah dan ibu, merupakan fondasi utama dalam membentuk pribadi anak-anak. Namun, "katanya" kini Indonesia dibayangi fenomena yang mengkhawatirkan yang dikenal sebagai "fatherless" atau kurangnya kehadiran ayah dalam kehidupan sehari-hari anak. 

Fenomena fatherless merujuk pada keadaan dimana seorang ayah tidak hadir secara aktif dalam kehidupan anak-anaknya. Hal ini dapat terjadi karena perpisahan, perceraian, pekerjaan jarak jauh, atau bahkan kematian ayah. 

Dalam beberapa kasus, kehadiran fisik ayah mungkin ada, tetapi keterlibatannya secara emosional dan psikologis dalam mendukung perkembangan anak masih dianggap minim. 

Fenomena fatherless tidak hanya mempengaruhi keluarga di perkotaan, tetapi juga menyebar luas di berbagai lapisan masyarakat di seluruh Indonesia. Agaknya mungkin seperti itu meskipun saya tidak terlalu menyetujuinya begitu saja.

Akan tetapi, bila memang benar-benar terjadi maka dampak fenomena fatherless terhadap tumbuh kembang anak sangatlah serius. Ayah memiliki peran yang unik dan penting dalam membentuk identitas anak, membangun hubungan interpersonal, serta memberikan dukungan emosional, mental dan kecerdasan. 

Kurangnya kehadiran dan keterlibatan ayah dapat meningkatkan risiko anak mengalami masalah kesehatan mental, rendahnya kepercayaan diri, kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat, dan masalah perilaku menyimpang atau yang bersifat negatif.

Figur ayah menjadi role model bagi anak guna membantu mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal. Ayah juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri anak, memberikan dorongan motivasi, serta menjadi sumber dukungan stabilitas psikologis. 

Melalui interaksi yang konsisten, ayah membantu anak mengembangkan sikap positif, kepemimpinan, dan kemandirian yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan.

Untuk mengatasi fenomena fatherless, perlu ada dukungan dan perhatian yang luas dari berbagai pihak terkait. Langkah-langkah seperti program bimbingan keluarga, berbagi pengalaman parenting, dan advokasi pentingnya peran ayah dalam tumbuh kembang anak dapat membantu keluarga mengatasi tantangan dan membangun hubungan yang lebih seimbang antara ayah dan anak. 

Disamping itu, penting untuk menciptakan lingkungan sosial yang mendukung peran ayah secara aktif dalam keluarga. Dengan cara menghilangkan stigma atau streotipe terkait peran ayah dan mendorong kesadaran akan pentingnya kehadiran ayah dalam sebuah keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline