Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Entrepreneur

Farming Manusia Buatan

Diperbarui: 11 Januari 2022   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Warner Bros

Bayangkan jika kita bisa mengubah wajah, kulit dan bentuk tubuh kita menjadi sesuai dengan keinginan kita.

Bayangkan jika penyakit-penyakit berat pada manusia bisa disembuhkan dan atau dipunahkan.

Bayangkan lagi jika peluang usia manusia bisa dinaikkan hingga ratusan tahun bahkan hingga ribuan tahun. Tidak menutup kemungkinan bisa jadi eternal alias abadi.

Bisakah? Bisa!

Berdasarkan majukembang IPTEK Biologi, Kimia, Fisika, Farmasi, Kedokteran dan Komputer, so far, ketiga keinginan tadi sudah sangat bisa diwujudkan.

Caranya? Farming!

Farming melalui teknik kloning dan atau teknik budidaya yang dikombinasikan dengan teknologi Cryonics.

Bayangkan pabrik manusia buatan ini berada di pulau yang terpencil di tengah tengah samudera atau di sekitaran kutub bumi. Sangat terisolasi. Sangat terkontrol.

Bibit-bibit manusia (sperma dan ovum) dengan spesifikasi khusus yang diperoleh dari donor atau diperoleh secara random. Dikembangbiakkan dalam pod-pod yang didesain sedemikian rupa berdasarkan anatomi dan fisiologi rahim.

Dirawat, dipelihara hingga dewasa. Semua fungsi-fungsi biologis dan psikologisnya dipantau secara ketat.

Ketika ada "manusia asli" membutuhkan donor organ atau suplai darah, hormon, dll., semuanya bisa diperoleh dari "manusia buatan" ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline