Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Agus Koto

TERVERIFIKASI

Entrepreneur

Potensi Bahaya Zat-Zat Kimia di Dalam Rumah Tangga

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1339541657709322008

Zat-zat kimia alami maupun sintesis adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern. Selain manfaatnya dalam mensejahterakan atau memudahkan kegiatan manusia sehari-hari, zat-zat kimia tersebut ternyata berpotensi membahayakan kesehatan. Potensi Bahaya Zat-Zat Kimia di Dalam Rumah Tangga [caption id="attachment_182349" align="aligncenter" width="94" caption="Simbol Zat Kimia Korosif"][/caption]

1. Zat Kimia Korosif (Corrosive) Zat kimia yang dapat melukai atau merusak jaringan tubuh. Misalnya asam kuat seperti asam sulfat, dan basa kuat seperti soda api, biasanya terdapat pada produk pembersih logam dan pembersih pipa wastafel atau saluran pembuangan rumah tangga.

[caption id="attachment_182351" align="aligncenter" width="94" caption="Zat Kimia Yang Dapat Menimbulkan Iritasi"]

13395418371287181181

[/caption]
2. Zat Kimia yang Menimbulkan Iritasi (Irritant)
Zat kimia yang dapat menimbulkan iritasi misalnya deterjen, pemutih pakaian (bleach) dan desinfektan.

[caption id="attachment_182352" align="aligncenter" width="94" caption="Zat Kimia Bersifat Racun"]

1339541989111634404

[/caption]
3. Zat Kimia Bersifat Racun (Toxic) Zat kimia yang dapat menimbulkan keracunan seperti racun tikus, insektisida, produk-produk pembersih rumah tangga.

[caption id="attachment_182353" align="aligncenter" width="94" caption="Zat Kimia Mudah Terbakar"]

1339542058513423116

[/caption]
4. Zat Kimia Mudah Terbakar (Flammable) Zat kimia yang mudah terbakar misalnya matches, aerosol pengharum ruangan, produk-produk yang mengandung alkohol seperti minyak wangi dan spritus.

Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati Berikut beberapa tips aman dalam menangani produk zat-zat kimia di dalam rumah tangga:

  1. Membeli produk secukupnya, sebaiknya tidak perlu di stok apalagi dalam jumlah besar.
  2. Biarkan isi produk tetap dalam wadahnya, bila perlu beri label khusus yang mudah dilihat dan dikenali.
  3. Simpan produk-produk tersebut di ruangan khusus atau lemari yang memiliki ventilasi udara yang baik, dan tidak terjangkau oleh anak-anak.
  4. Mengikuti petunjuk dan mengetahui efek samping penggunaan produk  beserta tindakan yang harus dilakukan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, biasanya tertera pada label/kemasan.
  5. Tidak mencampur produk secara sembarangan misalnya deterjen dengan pemutih pakaian, karena bisa bereaksi dan menimbulkan gas yang berbahaya.

Well.. semoga bermanfaat, Salam Hangat Sahabat Kompasianers ^_^ Catatan: Sumber BBC, Fema, Acac (pdf)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline