Lihat ke Halaman Asli

Lohmenz Neinjelen

Bola Itu Bundar, Bukan Peang

Koalisi Prabowo Akhirnya Hancur Lebur Berantakan?

Diperbarui: 28 November 2018   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: merdeka.com

Koalisi Prabowo saat ini masih diasumsikan terdiri dari empat parpol, yaitu Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, dan PAN.

Koalisi Prabowo pun masih disibukkan masalah siapa cawapres yang akan mendampingi Prabowo pada Pilpres 2019 nanti.

Meski anggota Badan Komunikasi Gerindra Andre Rosiade mengatakan mereka masih intens menggelar pertemuan untuk menyamakan visi dan misi, mematangkan pembahasan untuk menjadi bahan pertemuan antar-empat ketum parpol yang akan segera digelar, tapi siapa cawapres Prabowo masih merupakan masalah yang belum bisa terpecahkan oleh Koalisi Prabowo hingga saat ini.

Pada Rabu (1/8/2019), empat sekjen Koalisi Prabowo bertemu di rumah Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan belum juga ada keputusan mengenai siapa cawapres Prabowo, meski keempat sekjen tadi mengatakan belum membahas hal itu.

Cawapres Prabowo menjadi pertimbangan politik strategis karena diperkirakan dapat mendongkrak perolehan suara parpol pada Pemilu 2019. Makanya, beruntunglah atau ada untungnya parpol yang kadernya menjadi cawapres Prabowo.

PKS sudah melontarkan semacam ancaman akan abstain pada Pilpres 2019 jika bukan kadernya yang menjadi cawapres Prabowo. Bisa dimaklumi mengapa PKS terkesan uring-uringan seperti itu, karena belum dipastikan cawapres Prabowo adalah kader parpolnya, juga mengingat perolehan suara PKS cukup memprihatinkan pada Pemilu 2014 lalu gara-gara "kasus sapi" yang menghantam Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.

Pada Pemilu legislatif 2009, PKS masih mampu meraih 7,88 % (57 kursi), tapi gara-gara "kasus sapi" perolehan suara PKS turun menjadi 6,79% (40 kursi).

17 kursi melayang, lalu berapa kursi lagi yang akan hilang jika cawapres Prabowo bukan kader PKS? Dikhawatirkan PKS nantinya akan menjadi partai gurem.

Tidak ada kawan dan lawan yang abadi, kecuali kepentingan.

Mungkin Sekjen Gerindra Ahmad Muzani sedang menghibur diri tatkala mengatakan dirinya tak yakin PKS akan abstain jika bukan kadernya yang menjadi cawapres Prabowo mengingat hubungan Gerindra dan PKS sudah terlalu dalam.

Tapi apa untungnya PKS menjadi bagian dari koalisi Prabowo jika perolehan suaranya tidak naik, malah turun karena bukan kadernya yang menjadi cawapres Prabowo?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline