Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Isu Penumpang Gelap Kambing Hitam Menuju Koalisi Pemerintah

Diperbarui: 15 Agustus 2019   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Tribunews.com

Karena dikatakan "Penumpang Gelap" maka isu ini menjadi menarik untuk diperbincangkan, sehingga isu inipun menjadi isu terpanas paskapemilu. Padahal Isu Penumpang Gelap hanyalah Kambing Hitam yang di Korbankan untuk memuluskan jalan menuju Koalisi Pemerintah.

Dalam sebuah Gerbong Politik kebersamaan, yang menyatukan adalah cita-cita dan tujuan, tapi juga yang akan memisahkan adalah hal yang sama. Namun bisa saja ditengah perjalanan ada yang berubah haluan, hanya dikarenakan perbedaan kepentingan.

Dalam politik hal seperti itu adalah jamak, karena yang kental dalam politik hanyalah kepentingan. Inilah yang sedang terjadi dengan gerbong Politik Prabowo dan sekutunya.

Sebetulnya tidak ada Penumpang Gelap, yang ada adalah perbedaan kepentingan kelompok didalam gerbong yang sama, ada yang membelot dari sebuah kebersamaan, namun merasa tidak nyaman kalau cuma membelot sendirian, maka dicarilah Kambing Hitam untuk dijadikan alasan.

Isu Penumpang Gelap ini dikeluarkan paska Diplomasi Nasi Goreng di jalan Teuku Umar, Pertemuan antara Megawati dan Prabowo. Tidak ada yang tahu apa yang dibicarakan keduanya dalam Diplomasi tersebut, tapi yang jelas Prabowo butuh alasan yang kuat untuk merapat kekoalisi Pemerintah.

Tanpa alasan yang kuat, maka apa yang dilakukan Prabowo akan dianggap sebagai sebuah penghianatan oleh kelompok Koalisinya. Bisa saja munculnya kesadaran Prabowo terhadap kepentingan yang lebih besar, sehingga membuatnya perlu merapat ke Koalisi Pemerintah.

Namun tetap saja untuk kepentingan tersebut harus ada alasan yang kuat untuk meninggalkan kawan seperjuangannya, tapi isu Penumpang Gelap meninggalkan luka bagi orang-orang/kelompok yang pernah satu gerbong dengannya.

Itulah politik, tidak ada kawan dan musuh yang abadi, yang ada cuma kepentingan yang abadi. Tidak siap menerima keadaan tersebut jangan bermain politik, tidak siap basah, jangan bermain air, tidak siap terbakar, jangan bermain api.

Dampak dari isu Penumpang Gelap akhirnya melahirkan kecurigaan diantara kelompok yang ditinggalkan Prabowo. Isu Penumpang Gelap menjadi Aib bagi pihak yang disasar, seakan-akan mereka adalah biang kerok kekalahan Prabowo di Pilpres 2019.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline