Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Tudingan Ngawur Amien Rais pada Jokowi

Diperbarui: 4 Mei 2019   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Detik.com

Terbuat dari apa hati Amien Rais, pura-pura tidak tahu atau memang belagak tidak tahu. Seperti gak ada habisnya dia mencari-cari kesalahan Jokowi, seakan-akan semua persoalan yang terjadi diseputar Pemilu adalah kesalahan Jokowi.

Amien Rais menuding KPU sebagai alat politik yang diciptakan oleh Petahana Jokowi. Gak mungkin Mantan Ketua MPR gak ngerti kalau Komisioner KPU itu dipilih melalui uji kelayakan oleh DPR, dan itu tanpa campur tangan Pemerintah. 

Seperti yang disampaikannya dalam diskusi dugaan kecurangan Pemilu 2019 di Seknas Prabowo-Sandi.

"KPU itu makhluk politik buatan pemerintah petahana. Jadi KPU itu kita seperti orang yang enggak tahu masalah," kata Amien Rais di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5).

Jelas pernyataan Amien Rais ini ngawur, meskipun mungkin diaminkan oleh peserta diskusi tersebut. Tudingan tersebut tidak mendasar sama sekali. Justeru masyarakat mencurigai kalau ada sebagian dari komisioner KPU justeru titipan dari Partai politik Koalisi Prabowo-Sandi.

Meskipun demikian pendukung kubu Jokowi-Ma'ruf tetap berpikir positif terhadap KPU, sedikitpun tidak ingin merusak independensi KPU. Semestinya Amien Rais berbahagia, karena ada orang-orang titipan Partai Koalisinya sebagai komisioner KPU. Atau mungkin Karena mereka tidak bisa diajak kompromi akhirnya Amien Rais menuding Jokowi.?

Sudah mau memasuki Bulan Ramadhan, Amien Rais masih saja menebar fitnah dan kebencian. Seharusnya sebagai Mantan Pengurus Muhamadyah, Amien Rais bisa memberikan teladan yang baik bagi masyarakat, bukan malah berusaha menciptakan kegaduhan politik.

Kurang apa coba gelar intlektual seorang Amien Rais, sebagai Ulama, Guru Besar, Mantan Ketua MPR, dan Mantan Pimpinan Muhamadyah, yang merupakan Ormas Islam yang terbesar di Indonesia, oh ya satu lagi, Dewan Pengaraha Partai Amanat Nasional, kurang apa coba.

Sebagai seorang tokoh masyarakat harusnya menjadi panutan, bukan malah pencipta kegaduhan. Sangat tidak seimbang dengan intlektual dan kepribadian Islam yang dimiliki. Seharusnya mampu membuat bangsa ini Tenang dan damai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline