Lihat ke Halaman Asli

Aji NajiullahThaib

Pekerja Seni

Rivalitas Jokowi dan Anies Disorot Media Asing

Diperbarui: 6 Juni 2020   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto:Bisnis.com

Rivalitas Jokowi dan Anies Baswedan menjadi sorotan media asing. Sejauh apa media asing mengamati relasi keduanya?

Relasi Presiden RI dan Gubernur DKI Jakarta, secara struktural adalah manifestasi dari koordinasi kerja antara pusat dan daerah. Mau dikatakan adanya persaingan diantar keduanya, persaingan untuk apa?

Justeru bukan rivalitas yang terlihat secara mengemuka, tapi kemampuan Anies memanfaatkan situasi, yang menjadi kelemahan Presiden Jokowi dimasa penanganan covid-19.

Bagaimana bisa diterjemahkan sebagai rivalitas, kalau keduanya tidak dalam kondisi bersaing untuk merebut sebuah posisi? Anies mungkin saja punya kepentingan mengejar Kursi RI 1, sementara Jokowi secara konstitusional tidak bisa maju lagi.

Dilansir Republika.co.id, Majalah terkemuka terbitan Inggris, The Economist pada edisi terbaru mengulas tentang rivalitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19 yang melanda Ibu Kota dan Indonesia. 

Bahkan, majalah berpengaruh ini mengangkat judul 'Presiden Indonesia Punya Saingan Baru'.

Kalau The Ekonomist menganggap Anies faham bagaimana cara mengeksploitasi kelemahan Jokowi, pendapat ini bisa dibenarkan, karena pada kenyataannya adalah demikian.

Ketika pemerintah pusat terlambat mengantisipasi penyebaran pandemi covid-19, dan pada kenyataannya susah ada dua korban terkonfirmasi positif covid-19, dengan entengnya Anies mengeluarkan pernyataan tentang data hasil pemantauan pemprov DKI Jakarta.

Anies ingin mengatakan pemprov DKI Jakarta selalu lebih dulu dari pemerintah pusat. Seringnya berbenturan dalam hal kebijakan dalam penanganan covid-19, antara pemerintah pusat dan pemprov DKI Jakarta, sehingga dipersepsikan terjadi rivalitas antara Jokowi dan Anies.

Ketika Pemprov DKI Jakarta merasa dihambat berbagai kebijakannya dalam penanganan darurat covid-19, Anies beranggapan pemerintah pusat terlalu prosedural dan birokratis,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline