Lihat ke Halaman Asli

Andrew Jonathan

Safety first

Cerita Buruh Pelabuhan yang Terpaksa di Rumah Saja Selama Pandemi Corona

Diperbarui: 7 Februari 2021   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pgsp.big.go.id

Pandemi Corona tak hanya berdampak buruk pada kesehatan,akan tetapi juga pada sektor perekonomian. Selama masa pandemi,ribuan karyawan harus menerima kenyataan dirumahkan,pengusaha yang mengalami kerugian,serta pekerja informal yang mengandalkan penghasilan harian.

madura.tribunnews.com

Seperti halnya yang dialami Yulians Yanus,salah seorang buruh yang menggantungkan kehidupannya di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,Surabaya,Jawa Timur. Sejak pelabuhan ditutup sejak minggu lalu,ia memilih di rumah saja dan nyaris tanpa penghasilan.

"Sekarang di rumah saja,"katanya,Sabtu (16/10) Yulians Yanus menuturkan,sejak aktivitas di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dibatasi,ia hanya di rumah mengikuti instruksi pemerintah dengan membatasi keluar rumah dan berkumpul di keramaian.

Selama itu pula, Yulians Yanus yang biasanya meraup penghasilan

Rp. 100.000 per hari itu mengaku tidak ada lagi sumber penghasilannya yang lain. Selain itu juga belum pengeluraannya untuk membayar kos-kosan yang dia dan istri huni bersama dengan 1 orang ananknya yang masih berumur 12 tahun,

Rp. 300.000 per bulan

Rp. 50.000 untuk keperluan dapur dll

Rp. 50.000 untuk keperluan sekolah anaknya dll

" "Sejak kapal feri tidak beroperasi,tidak ada lagi penghasilan. Tidak ada pekerjaan lain selain sebagai buruh kapal," ujarnya.

Selain dirinya,juga ada 50 buruh di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang merasakan hal yang sama. Meski harus menerima kenyataan, Yulians Yanus yang sudah sekitar 10 tahun menjadi buruh di pelabuhan tidak mempermasalahkan penutupan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk mencegah penyebaran virus Corona COVID-19.

wartaekonomi.co.id

"Mau tidak mau harus dijalani,daripada nantinya kita harus dirawat di rumah sakit akibat terjangkit virus Corona,"ucapnya.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline