Lihat ke Halaman Asli

Resensi Novel "Gitanjali"

Diperbarui: 5 November 2022   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(doc.Prib/Oktavia N) 

...Dengan cara-cara yang tidak dapat kita terka, terkadang semesta merestui sesuatu yang tak kita duga-duga...

Gitanjali merupakan novel fiksi bertema perjalanan karya Febrialdi R (atau lebih dikenal Edelweisbasah). Novel setebal 300 halaman ini diterbitkan pada tahun 2018 oleh mediakita. Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang tokoh bernama Ed. 

Diawali dari dari kandasnya hubungan percintaan, kecelakaan di dapur yang berakhir pemecatan, dan terbaring koma selama 2 minggu di rumah sakit membawa Ed pada sebuah misi perjalanan menaklukkan 7 summits Indonesia. 

Perjalanannya ke Kota Yogya kembali mempertemukan Ed dengan rumah masa lalunya, panti asuhan tempatnya pernah pulang. Di sana, sosok Putri menggoyahkan keteguhan hatinya dalam melakukan perjalanan. Namun pada akhirnya, Ed memutuskan tetap pergi. 

Dari Semeru dan bertemu bunga liar yang ia bawa ke Rinjani. Naas,  bunga liar itu telah mati dan memberikan trauma tersendiri bagi Ed. Saat itu juga, perjalanan yang ia persembahkan untuk ini terhenti di Rinjani dan berakhir sudah kisah tentang mereka. Ed kembali ke panti, dan di sanalah ia menemukan definisi pulang dalam versi terbaik.

Novel ini memiliki alur yang ringan dan bahasa yang mudah dipahami. 

Plot yang dibangun penulis terkesan biasa dalam segi novel, namun pesan yang disampaikan menjadi titik lebih di buku ini. Tokoh Ed yang perhatian dan sabar memiliki pesonanya sendiri dalam hal menarik atensi pembaca, namun  ketidaktegasan dalam mengambil keputusan serta pandangannya yang cukup pesimis tak urung membuat pembaca kesal. 

Ternyata, penulis telah memilih tokohnya sendiri yang memang sesuai dengan tembang persembahannya. Sosoknya yang sabar membawanya pada banyak sahabat yang membantunya dalam duka, ketidaktegasannya membawa petuah ditiap perjalanan ini.

Dari segi cover buku, Gitanjali memiliki daya pikat sendiri terutama peletakan review dari para tokoh di kepencintaan alam berhasil menambah nilai plus pembaca untuk membeli buku ini. Sangat disayangkan, the seven summits of Indonesia tak berhasil dibawakan novel ini karena memang bukan itu tujuan buku ini. 

Namun karena dari blurb hingga review yang mengarah pada 'seven summits' tak ayal telah mengalirkan harapan akan adanya perjalanan tersebut di buku ini.

Secara keseluruhan novel ini bagus. Cara penyampaian yang sederhana namun berkesan di hati pembaca. Penulis telah berusaha membuka hati pembaca lewat kisah yang sederhana dengan sedikit kejutan yang shocking di menengah akhir buku ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline