Dalam perhitungan Jawa kuno atau yang disebut primbon Jawa, hari memiliki sifat watak berbeda-beda. Dari pernyataan itu maka manusia punya watak bervariatif menurut hari kelahiran.
Minggu : sifatnya dipengaruhi pergerakan matahari sehingga sangat menonjol, berwibawa, dan punya rasa kemanusiaan yang tinggi.
Senin : sifatnya dipengaruhi oleh pergerakan bulan sehingga punya sifat legawa, ikhlas, multi talenta, lugas dalam berbicara, dan punya jiwa penegak keadilan.
Selasa : sifatnya dipengaruhi oleh pergerakan api sehingga cenderung pemboros, pendusta, tidak supel, sulit bergaul, mudah bosan dengan pekerjaan.
Rabu : sifatnya dipengaruhi oleh pergerakan bumi sehingga bersifat berani ambil resiko, baik kepada orang, lugas dan tegas, dan berkecukupan.
Kamis : sifatnya dipengaruhi angin dan petir sehingga memiliki sifat meledak-ledak dalam berbicara, sulit bergaul, tidak ikhlas, jodohnya sering meninggal dahulu, temperamental, mudah tersanjung, dan mudah ditipu dengan kehalusan kata dan kehalusan tingkah laku seseorang.
Jumat : sifatnya dipengaruhi pergerakan bintang sehingga bersifat dermawan, berbudi halus, bisa menjadi miskin, jadi tempat berkeluh kesah, ikhlas hati, punya intelektual tinggi, sayang keluarga, dan mudah bergaul.
Sabtu : sifatnya dipengaruhi pergerakan air sehingga punya sifat pekerja keras, banyak musuh, sulit bergaul, cekatan, dan banyak cara untuk bertahan hidup.
Itulah watak hari menurut primbon Jawa kuno. Selalu diingat bahwa manusia hanya menjalankan sesuai kata hati dan logika. Kebenaran akan watak hari hanya Tuhan yang punya kuasa. Perhitungan primbon dipakai sebagai referensi untuk lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan.