Lihat ke Halaman Asli

Lakukan Ini Bila Mengalami "Mommy Shaming"

Diperbarui: 21 Agustus 2018   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mommy shaming? Sudah pernah mendengar?

Istilah mom shamming berarti merendahkan seorang ibu karena pilihan pengasuhannya berbeda dari pilihan-pilihan pengkritik.

Semua ibu, rentan untuk terkena ini.

Apalagi ibu baru yang sebelumnya tidak pernah belajar pengasuhaan anak. Perlu nyiapin mental dengan serangan ini.

Ibu bekerja di kantor mengeluh pada ibu mertua karena anaknya susah BAB dan kebetulan minum susu formula sejak ASI tidak keluar. Si ibu mertua lalu sontak berkata "Makanya pakai ASI, nggak akan sembelit anakmu."

Si ibu menciut, bukan solusi yang didapat, malah omelan.

Ibu yang punya 3 anak dengan jarak kelahiran dekat. Ketiga putranya tantrum barengan. Si Bapak kadung berangkat. Tetangga sebelah lewat dan berkata "Berisik banget, makanya pakai KB biar anak terurus dengan baik."

Si ibu merasa bersalah, semakin merasa kecil dan tak berguna. bPelaku mommy shaming ini sering melukai perasaan.

Tapi yang pasti Live must go on ya bu. Hidup harus berlanjut dan kita perlu perisai untuk menghadapi serangan negara api...eh serangan mommy shaming. Tapi tenang, ada tips yang bisa dicobaa bu...

Menghargai Diri Sendiri

Setiap ibu sangat berharga, jadi jangan terlalu seiih kalau ada yang bilang kita ibu  yang tidak berguna, ibu yang nggak bisa ngerawat anak, ibu yang nggak bisa mendidik anak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline