Lihat ke Halaman Asli

Ainag Al Ghaniyu

a jannah seeker

Drama Ramadan Para Komuter

Diperbarui: 21 April 2021   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : pribadi

Komuter adalah julukan bagi mereka yang setiap hari melaju dari satu kota atau wilayah ke kota/wilayah lain setiap hari, untuk bersekolah, bekerja atau melakukan aktivitas rutin lainnya. 

Aku dan teman-temanku sesama pegawai di sebuah kantor pemerintah menjalani kehidupan sebagai komuter selama beberapa tahun. Dari tempat tinggal kami kota Malang, setiap hari kami melaju pulang pergi ke kota Probolinggo, yang berjarak kurang lebih 150 km.

Rutinitas ini kami jalani sampai mutasi berikutnya, yang hanya Allah dan pihak yang menerbitkan SK mutasi yang tahu, menerbangkan kami entah ke unit kerja atau kota mana lagi.

Kami menyewa mobil hiace yang dibayar bulanan. Titik penjemputan dan penurunan kedua belas penumpang ini pun ada di beberapa tempat.

Dari kota Malang, kami harus sudah berangkat maksimal pukul 05.30. Perjalanan ke kota tempat unit kerja kami berada, rata-rata saat pagi ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Namun saat pulang kami harus menempuh perjalanan sekitar dua jam. Tidak termasuk perjalanan dari rumah masing-masing ke titik penjemputan terdekat.

Saat itu hari pertama ramadan. Kami tetap berangkat pada jam yang sama. Seperti biasa, baru dua kilometer dari titik penjemputan terakhir, masing-masing penumpang sudah terlelap. Terlihat dari bunyi dengkuran yang bersahut-sahutan dari penumpang laki-laki yang dominan dalam rombongan kami. 

Biasanya kami akan tertidur sampai memasuki kota Probolinggo. Lumayan memanfaatkan waktu demi mengurangi penat akibat perjalanan pulang pergi setiap hari yang total memakan waktu 4-5 jam. Tapi pada hari pertama puasa itu rupanya kami tak bisa benar-benar pulas.

Baru sepertiga perjalanan, beberapa di antara kami sudah terbangun. Lalu gelisah. Terlihat dari suara-suara yang ditimbulkan oleh masing-masing. 

"Pak Samuri, tolong mampir pom bensin di depan ya!" seru salah seorang kawan. 

Segera yang lain menyahut.

"Aku juga mau ke toilet dong."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline