Lihat ke Halaman Asli

[Puisi Kartini] Perempuan Bidadari

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pagi buta, kutangkap bayang bidadari

Ia turun ke bumi lantas berjingkat berangkat ‘nuju pintu-pintu surgawi

Di kala awan putih berbaris manis memagari atap bumi, aku berpapasan dengan bidadari

Ia sunggingkan seulas senyum setangkup rasa

Bulir-bulir bening jatuh memendarkan cahya pesona di paras lelahnya

Di waktu sang surya beringsut menjauh ke ufuk barat, aku mengekor sosok bidadari

Ia berlari-lari kecil menggapai gaung syahdu nun di surau sana

“Tunggu aku!” lirih bidadari dalam hati

Ia hendak bersua Rabb-Nya, merindu berdua dengan-Nya, dan berkeluh pada-Nya

Seperti saat kelam malam itu, saat sang bidadari bersimpuh di sujud pemasrahan

Ketika kutilik dia mesra mencumbui dzikir dan doa

Bidadari itu bukanlah ibu negara ini

Tak pula sebanding nama dengan Kartini pahlawan pertiwi

Perempuan bersahaja bertudung sederhana bernyali raksasa

Ialah bidadari kartini pengayom dua pewaris negeri

Seorang bunda pencari sesuap rizki tuk dua lelaki bermata jeli


Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul : Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Puisi Kartini. link: http://www.kompasiana.com/androgini

Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community. link: https://www.facebook.com/groups/175201439229892/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline