Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Ndalem Pangeran, Saksi Bisu Kejayaan Keraton Surakarta

Diperbarui: 31 Juli 2025   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keraton Surakarta Hadiningrat. (SHUTTERSTOCK via Kompas.com)

Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta menyimpan banyak cerita. Di dalamnya, ndalel pangeran bukan bangunan tua. Mereka adalah saksi bisu sejarah. 

Ini cerminan kekayaan budaya Jawa. Ndalem seperti Sasono Mulyo atau Ndalem Suryo Hamijayan ada. Keduanya punya peran penting. Ini membentuk narasi kehidupan bangsawan. Juga cerita masyarakat Jawa.

Keraton Kasunanan Surakarta berdiri tahun 1744. Ini setelah perpindahan Keraton Kartasura. Hancur akibat Geger Pecinan 1743 (Kompas.com, 2021; Wikipedia). 

Sejak saat itu, Keraton Surakarta berkembang. Jadi tujuan wisata sejarah utama Solo. Ada banyak lokasi bersejarah. 

Contohnya, alun-alun dan rumah Baluwarti. Ada belasan ndalel pangeran. Empat sering dibahas. Ada Sasono Mulyo. Lalu Ndalem Suryo Hamijayan. Kemudian Ndalem Purwodiningratan. Dan Ndalem Mangkubumi.

Penamaan ndalel sering dari tokoh. Tokoh itu sangat dihormati. Lalu bisa jadi nama lingkungan. Bahkan bisa jadi nama kampung (Jogja Heritage Society). 

Konsep "dalem" dalam bahasa Jawa. Artinya rumah, khusus bangsawan. Ini menunjukkan identitas pemiliknya (Kalindoland). 

Ndalem Sasono Mulyo adalah pengecualian. Namanya tidak dari nama orang. Asalnya dari kata "sasono". Itu berarti rumah. Lalu kata "mulyo". Itu berarti mulia. 

Ndalem ini dibangun tahun 1811. Dibangun oleh Pakubuwono IV. Untuk putranya, Pangeran Hangabehi (Surakarta.suara.com, 2024). Kini, Sasono Mulyo dihuni. Oleh KGPH Dipokusumo. Beliau salah satu putra. Putra dari Pakubuwono XII (Nusantara Institute).

Setiap ndalel punya bagian khas. Ada filosofi mendalam. Filosofi itu dalam arsitektur Jawa. Misalnya ada kuncungan. Lalu ada pendopo. Ada juga pringgitan. Kemudian dalem. Ditambah gandhok dan gatri (Scribd; Kumparan). 

Kuncungan atau topengan paling depan. Diibaratkan wajah manusia. Sementara pendopo dianalogikan. Seperti isi kepala. Fungsinya ruang publik. Untuk rapat atau acara penting (Scribd; Kompas.com, 2022). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline