Lihat ke Halaman Asli

Lingla Lingua. (Wien).

Diperbarui: 23 Maret 2024   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

LINGLA LINGUA. (Wien).

0.
Seekor monyet menulis puisi berjudul
Lingla lingua;

Seorang pakar bicara teori tentang sampah
Seorang Gajah bersumpah palapa

Seorang anak kecil ingin THR
-
1.
Bulan malam berpuasa
Berganti nama menjadi Ramadhan

Kemarin kita, bersangka-sangka
Cukup satu dayung bahatera saja mengarung dunia
Meraung buasnya harimau semudera

3.
Petak-petak dadu bangunan kamar kerja
Berguling-bergulung pada kemungkinan ;
Tak ayal orang pagan mengundi nasib.

Nun jauh di sana
Syin, sa', sod, dot, to' ;
Penyair berpuisi kekasih yang pergi

Pelita padam bara birahi
Jendela hanya tinggal luka di dada

4.
Seorang penyair berjalan di atas aksara pikirannya;
Dia bilang;
Lingla lingua; "Hanya dengan mengingat dirimu sebagai manusia berakal, engkau menjadi lupa; kepada-Nya;
Segala, rupa wujud jadi akal semata;
Padahal apa bedanya dagingmu dan tubuhmu dengan
Seekor monyet. Tal ayal !?
- berjalan seperti hewan.

Sang monyet yang menggenggam cintanya. -
Meski tanpa busana, dia tak merusak kehidupan ulat sutra
Atau wol domba. Yang jadi mantel ;
Seorang aktris jelita.

5.
Seekor monyet menulis puisi berjudul
Lingla lingua;

Terkadang sayangku engkau hanyalah
Hantu bagi nafsul barahku.

23/03/2024.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline