Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Ricky Perdana

gemar travelling, fotografi dan menulis

Tugas Kita untuk Meredam Penyalahgunaan Medsos

Diperbarui: 18 Oktober 2020   08:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Literasi, digtara.com

Beraktifitas di media sosial memang menjadi tempat yang menyenangkan di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini. Media sosial yang awalnya memudahkan dalam mencari teman, makin lama banyak menawarkan hal baru. 

Untuk mendapatkan informasi yang resmi atau tidak bisa didapatkan disini. Untuk bisa menyampaikan aspirasi, argumentasi dan ekspresi sesuka kita, juga bisa dilakukan di sini. 

Untuk bisa melakukan aktifitas jual beli, juga bisa dilakukan di media sosial. Tak heran jika pengguna media sosial pun, tidak hanya kalangan muda atau milenial, tapi kelompok tua juga ada. Bahkan instansi seperti perusahaan hingga pemerintahan pun, juga mulai ramai menggunakan media sosial.

Berbagai macam kelebihan media sosial itulah yang membuat media sosial menjadi media alternative, selain media mainstream. Namun informasi yang beredar di media sosial, tentu masih dipertanyakan tingkat validitasnya. 

Informasi yang berkembang bisa bersifat opini, 'katanya' alias belum tentu kebenarannya. Sedangkan media mainstream, harus valid dan sesuai dengan fakta. 

Di media mainstream juga diatur dengan etika, tidak boleh sembarangan. Makanya ada kode etik jurnalistik. Sedangkan di media sosial, sejauh ini tidak ada aturan yang harus mengaturnya.

Untuk itulah, perlu filter dari kita semua untuk bisa mencerna setiap informasi. Perlu ada upaya untuk terus menyebarkan informasi yang menyejukkan dan inspiratif. 

Hanya kita yang bisa melakukan filter. Untuk bisa melakukan filter, perlu meningkatkan literasi, agar bisa memilah mana informasi yang benar mana yang tidak. 

Literasi disini adalah merupakan upaya untuk memastikan apakah infomarsi tersebut valid atau tidak. Cek ricek ke media mainstream dan orang yang kompeten, perlu dilakukan.

Menjadi tugas kita semua, untuk meredam maraknya provokasi, hoaks dan ujaran kebencian di media sosial. Keterbukaan informasi jangan dimaknai sharing tanpa melakukan saring terlebih dulu. 

Kita harus bisa memilah, mana informasi yang tepat untuk di share, mana yang hanya untuk konsumsi pribadi. Sebagai pengguna medsos, kita harus menanamkan pada diri sendiri untuk tetap mengedepankan rasa saling menghormati, menghargai dan tidak mendiskriminasikan dalam setiap tulisan atau unggahan yang kita publish. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline