Musyawarah besar (MUBES) ke-IX Ikatan Santri dan Alumni PP Salafiyah Syafi'iyah (IKSASS) hari ini, Jum'at 11 Mei 2018 dibuka langsung oleh KH.R. Azaim Ibrahimy di Pondok Pesantren Darussalam, Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur.
MUBES ke-IX IKSASS ini, rencananya akan digelar hingga tanggal 12 Mei 2018. Sejumlah perwakilan dari beberapa Rayon yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara mulai hadir sejak Kamis malam, 10 Mei 2018 yang lalu.
Menurut KH. Muhammad Aso Syamsudin, selaku ketua panitia Nasional, yang akrab dipanggil Ra. Udin, ada 36 Rayon diluar Badan Otonom yang hadir dalam Mubes IX kali ini, misalnya, seluruh Jawa, Bali dan Lombok hadir. Termasuk NTB ada 4 daerah, Lombot Timur, tengah dan Mataram hadir semua. Dari Kalimantanpun hadir, kecuali Kalteng dan Kalimantan Utara. Masih banyak lagi dari daerah lainnya.
Tema MUBES kali ini, sambung RA. Udin, adalah ikhtiyar untuk berkhidmat meneruskan perjuangan. Maksudnya adalah, Bagaimana alumni berperan dimasyarakat dengan mengemban amanah kyai, yaitu dahwah, pendidikan dan ekonomi keummatan serta pengabdian masyarakat.
Kita focus pada 3 hal diatas, nanti kita akan bicarakan secara teknis dalam rekomendasi, yang akan dilakukan, dibahas dan diputuskan dalam pembahasan. Mubes ini sangat strategis, karena dilakukan hanya 4 tahun sekali.
Terkait pembangunan Kantor Iksass pusat, yang menjadi hal penting untuk membangun kekuatan alumni yang tergabung dalam IKSASS, saat ini masih ditahap 60% sehingga menjadi penting dalam rekomendasi nanti, musti dirumuskan bagaimana agar pembangunan IKSASS Pusat jadi salah satu rekomendasi dan prioritas.
Jika seluruh alumni mengkontribusikan dananya minimal Rp.10.000 saja, tinggal dikalikan jumlah alumni yang tersebar di seluruh Nusantara yang jumlahnya ribuan, maka untuk pembangunan satu kantor, cukup sehari saja selesai saya kira. Tutup Ra Udin optimis disela-sela acara Mubes.