Lihat ke Halaman Asli

Belajar Menjadi Penangkar Benih Cabai

Diperbarui: 13 Desember 2017   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Sebandung.com

Hai sobat perlu kita ketahui bahwa profesi sebagai penengkar benih itu penting, kok bisa ya? Karena dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman tidak lepas dari peran penangkar benih yang menyediakan benih yang unggul dan berkualitas untuk mendukung hasil tanaman yang dibudidayakan.Penangkaran adalah upaya perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran tumbuhan dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya. Sehingga dapat diartikan penangkar benih adalah orang yang berupaya mengembangbiakan dan pembesaran tumbuhan dengan mempertahankan kemurnian jenisnya. 

Dalam produksi benih banyak hal yang harus dipertimbangkan terkait kemurnan benih yang nantinya akan dihasilkan. Salah satu kegiatan penting dalam produksi benih adalah kegiatan isolasi, isolasi sendiri dibagi menjadi isolasi tempat, waktu, dan jarak. Isolasi tempat dalam produksi benih kondisi lingkungan sekitarnya tidak boleh ditemukan tanaman yang satu famili dengan komoditas yang dibudidayakan ataupun tanaman satu famili yang memiliki umur relative sama dengan tanaman C. annuum yang digunakan dalam produksi benih. Kenapa tidak boleh? Karena ditakutkan terjadinya penyerbukan silang oleh tanaman yang masih satu famili dengan tanaman yang sedang dibudidayakan. Sehingga benih yang dihasilkan menjadi tidak murni. Pada tahun 2017 ini produksi benih unggul terus digiatkan hal ini berkaitan dengan pada tahun 2018 ditetapkan sebagai tahun perbenihan oleh Menteri Pertanian. Dalam pengembangan benih terutama benih sayuran merupakan tugas dari lembaga penelitian pemerintah ini yaitu Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Balitsa sendiri berlokasi di desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.

 Balitsa pada mulanya  didirikannya sebagai sebuah “Kebun Percobaan” oleh Pemerintahan Belanda pada tahun 1939 dimana lembaga tersebut bernama Prust Trein. Selama beberapa tahun mengalami perubahan nama dan terakhir pada tahun 2002 mendapat perubahan mandat sesuai Keputusan Menteri Pertanian No.74 Kep/OT.240/I/2002, tentang organisasi dan Tata Kerja Balitsa yang terdiri dari Sub bagian Tata Usaha, Seleksi Pelayanan Teknis, Seksi Jasa Penelitian. Balitsa fokus bergerak di bidang penelitian dan pengembangan tanaman sayuran memiliki tugas dan fungsi. Tugas pokok balitsa adalah melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman sayurn. Adapun fungsinya adalah:

  • Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi dan laporan penelitian tanaman sayuran;
  • Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman sayuran;
  • Pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman sayuran;
  • Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnin tanaman sayuran;
  • Pelaksanaan penelitian penanganan hasil tanaman sayuran;
  • Pemberian pelayanan teknis penelitian tanaman sayuran;
  • Penyiapan kerjasama informasi dan dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman sayuran;
  • Pelaksanaan urusan kepegawaaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan.

Kegiatan produksi benih sayuran adalah salah satu tugas dari Balitsa. Dalam kegiatan produksi benih teknik budidaya yang digunakan dengan sama seperti pada budidaya pada umumnya, hanya saja yang membedakan adalah penggunaan unsur pupuk P yang lebih ditingkatkan. Secara umum langkah dalam produksi benih adalah :

1. Pengolahan Lahan

Pengolahan tanah merupakan salah satu kegiatan penting dalam budidaya tanaman, terutama dilahan lahan tegalan ataupun sawah. Banyak manfaat dari kegiatan ini yaitu seperti dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan juga untuk mengendalikan hama, penyakit, ataupun gulma yang hidup ditanah. Kegiatyan pemupukan dasar juga dilakukan dalam tahap ini.

2. Persemaian Benih

Dokumentasi Pribadi

Sebelum disemai biasanya direndam dalam air hangat untuk memacu perkecambahannya. Penggunaan daun pisang sebagai wadah setelah bibit dipindah tanamkan dipersemaian dengan tujuan agar ketika bibit memperoleh bahan organik dari daun pisang yang digunakan. Bibit dipindah tanam ke lahan ketika jumlah daunnya sudah berjumlah 2-4 helai atau ber umur 30 hari.

3. Pemasangan Mulsa

Dokumentasi pribadi

Penggunaan MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak) selain untuk menekan pertumbuhan gulma berguna juga dalam menjaga kelembapan tanah, selain itu fungsii lain daripenggunaan MPHP adalah untuk menekan serangan hama pada tanaman cabai. Kegunaan lain dari mulsa adalah dapat mengurangi penguapan air ketika tanah terpapar oleh sinar matahari sehingga lebih efisien dalam penyiraman. Penyiraman sendiri disesuaikan dengan keadaan cuaca ketika kegiatan budidaya.

4. Penanaman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline