Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

guru penulis

Malam 1 Suro Mengapa Begitu Sakral? Peringatan 1 Muharram Netralisir Mistis 1 Suro

Diperbarui: 18 Juli 2023   14:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Malam 1 Suro (foto : Getty Images/pictofolio)

Malam satu Suro akan berlangsung nanti malam (Selasa malam Rabu) 18 Juli 2023, tepatnya  sesudah  Maghrib.

Sesuai dengan kalender penanggalan Jawa, bulan Suro adalah bulan pertama, sedangkan dalam kalender Hijriyah bulan pertama adalah bulan Muharram.

Dalam kebudayaan orang Jawa, Suro merupakan sebuah bulan sakral. Tradisi masyarakat Jawa yang bertepatan dengan Tahun baru Islam 1 Muharam ini dirayakan dengan berbagai macam acara.

Namun juga ada beberapa larangan yang harus dihindari bagi para penganut kepercayaan Jawa

Baca juga : Carlos Alcaraz Juara Wembledon 2023, Segini Hadiahnya

Pengertian Malam Satu Suro

Menurut penanggalaan Jawa atau Kalender Hijriyah tanggal 1 bulan baru dimulai sesudah terbenamnya matahari (waktu Maghrib). Pemerintah dalam kalender umum menetapkan 1 Muharram (1 Suro) sebagai Hari Libur Nasional

Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI), satu Suro adalah awal bulan pertama Tahun Baru Jawa di bulan Suro yang penanggalannya mengacu pada kalender Jawa.

Dikutip dari situs Kementerian Agama RI, bulan Suro dianggap oleh masyarakat suku Jawa sebagai bulan yang sakral. Peringatan malam satu Suro ini juga bertepatan dengan dengan 1 Muharram yang merupakan Tahun Baru Islam.

Asal usul nama bulan  Suro berasal dari bahasa Arab, yaitu Asyura yang berarti sepuluh. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline