Lihat ke Halaman Asli

Ahlis Qoidah Noor

Educator, Doctor, Author, Writer

Sesuci

Diperbarui: 7 Mei 2019   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: istillshootfilm.org

Pernah, aku tak peduli apa warna bayangku.

Memerah karena mentari atau redup oleh rembulan.

Gemericik oleh taburan hujan atau penat oleh payah keringat.

Pernah, aku abaikan apa jenis sapaan alam kepadaku.

Perihnya tertoreh duri dan onak serta kerikil jalananan.

Terjatuh oleh bongkahan batu atau sekedar kayu sempalan.

Pernah, aku tak harapkan masa depan.

Hidup bagaikan aliran air tanpa jeda.

Walau tangan tetap nadah meminta.

Bagai tak ada nyawa di badan yang berbalut kulit dan tulang.

Seperti roda yang terus menggilas jalan, tanpa bekas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline