Lihat ke Halaman Asli

AGUS WAHYUDI

TERVERIFIKASI

setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Benarkah Pasar Ecoprint Sedang Mengendap?

Diperbarui: 17 Februari 2021   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yayuk Eko Agustin, owner Namira Ecoprin. foto: dok namira ecoprint

Pekan lalu, saya mengunjungi salah satu tempat usaha yang memproduksi ecoprint. Nama brand-nya Namira Ecoprint. Lokasinya di Perumahan Wisma Kedung Asem, Kecamatan Rungkut. Berada di kawasan Surabaya Timur.

Saya memang sangat ingin mengetahui perkembangan usaha ecoprint lantaran selama pandemi covid-19 banyak perajin yang kolaps. Pasarnya sungguh tak bergairah. Penjualannya seret. Ibaratnya, hidup segan mati tak hendak.

Para perajin ecoprint sangat kesulitan memasarkan produk-produknya. Sebagian perajin mengaku bukan karena kualitas produksi, tapi terkait skala prioritas kebutuhan masyarakat. Di mana masyarakat lebih mementingkan kebutuhan pokok, anggaran untuk kesehatan, kuota, dan biaya pendidikan. Sementara kebutuhan sandang belakangan agak dikesampingkan.

Buntutnya, beberapa perajin ecoprint berhenti berproduksi. Ada yang berganti dengan memproduksi masker. Sebagian perajin lain justru banting stir menjual makanan dan jajanan. Yang penting dapur bisa ngebul. Usaha harus muter.  

Saya menyaksikan kondisi sebaliknya ketika mengunjungi Namira Ecoprint. Geliat usaha sangat berasa. Di rumah berukuran 10 x 20 meter berlantai dua itu, dipakai tempat produksi sekaligus display produk. Ada enam orang perempuan sehari-hari bekerja di sana. Mereka direkrut dari orang-orang di sekitar perumahan. 

Sehari, Namira memproduksi sedikitnya 10 lembar kain. Bahannya sebagian besar dari sutra dan katun. Namira juga memproduksi kemeja, kaus, serta tas dan sepatu dari kulit domba.

Untuk bahan daun-daunan, selain memanfaatkan pohon-pohon yang ada sekeliling juga mendapatkan pasokan dari Surabaya dan Jombang. Khususnya untuk daun jati, Namira selalu punya stok beberapa karung. Berikut dengan daun-daun lain yang memiliki pewarnaan alami.     

Produk-produk Namira sering dipakai beberapa desainer dalam menyelenggarakan fashion show atau peragaan busana berskala regional maupun nasional. Di antaranya Surabaya Fashion Festival, Jatim Fair, Surabaya Great Expo, Batik & Bordir Jawa Timur, IWAPI Jawa Timur, Galeri Unggulan Produk Jawa Timur, Expo Kadin, dan pameran periodik yang digelar di beberapa mal di Surabaya.

foto: namira ecoprint

Andalkan Penjualan Online

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline