Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Benarkah Pasar Ecoprint Sedang Mengendap?

17 Februari 2021   21:12 Diperbarui: 17 Februari 2021   21:27 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yayuk Eko Agustin, owner Namira Ecoprin. foto: dok namira ecoprint

Pekan lalu, saya mengunjungi salah satu tempat usaha yang memproduksi ecoprint. Nama brand-nya Namira Ecoprint. Lokasinya di Perumahan Wisma Kedung Asem, Kecamatan Rungkut. Berada di kawasan Surabaya Timur.

Saya memang sangat ingin mengetahui perkembangan usaha ecoprint lantaran selama pandemi covid-19 banyak perajin yang kolaps. Pasarnya sungguh tak bergairah. Penjualannya seret. Ibaratnya, hidup segan mati tak hendak.

Para perajin ecoprint sangat kesulitan memasarkan produk-produknya. Sebagian perajin mengaku bukan karena kualitas produksi, tapi terkait skala prioritas kebutuhan masyarakat. Di mana masyarakat lebih mementingkan kebutuhan pokok, anggaran untuk kesehatan, kuota, dan biaya pendidikan. Sementara kebutuhan sandang belakangan agak dikesampingkan.

Buntutnya, beberapa perajin ecoprint berhenti berproduksi. Ada yang berganti dengan memproduksi masker. Sebagian perajin lain justru banting stir menjual makanan dan jajanan. Yang penting dapur bisa ngebul. Usaha harus muter.  

Saya menyaksikan kondisi sebaliknya ketika mengunjungi Namira Ecoprint. Geliat usaha sangat berasa. Di rumah berukuran 10 x 20 meter berlantai dua itu, dipakai tempat produksi sekaligus display produk. Ada enam orang perempuan sehari-hari bekerja di sana. Mereka direkrut dari orang-orang di sekitar perumahan. 

Sehari, Namira memproduksi sedikitnya 10 lembar kain. Bahannya sebagian besar dari sutra dan katun. Namira juga memproduksi kemeja, kaus, serta tas dan sepatu dari kulit domba.

Untuk bahan daun-daunan, selain memanfaatkan pohon-pohon yang ada sekeliling juga mendapatkan pasokan dari Surabaya dan Jombang. Khususnya untuk daun jati, Namira selalu punya stok beberapa karung. Berikut dengan daun-daun lain yang memiliki pewarnaan alami.     

Produk-produk Namira sering dipakai beberapa desainer dalam menyelenggarakan fashion show atau peragaan busana berskala regional maupun nasional. Di antaranya Surabaya Fashion Festival, Jatim Fair, Surabaya Great Expo, Batik & Bordir Jawa Timur, IWAPI Jawa Timur, Galeri Unggulan Produk Jawa Timur, Expo Kadin, dan pameran periodik yang digelar di beberapa mal di Surabaya.

foto: namira ecoprint
foto: namira ecoprint

Andalkan Penjualan Online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun