Lihat ke Halaman Asli

Agustinus Waruwu

Hidup adalah Kesempatan

Pemimpin Mutlak Adil, Sebab Allah Bersifat Adil

Diperbarui: 27 September 2021   17:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Renungan: Senin, 27 September 2021

Bahan Bacaan : Yeremia 21 : 11 - 14

Nats : Yeremia 21 : 13

 

Sesungguhnya, Aku akan menjadi lawanmu, hai kota yang di atas lembah, gunung batu di daratan, demikianlah firman Tuhan, hai kamu yang berkata: Siapakah yang berani turun kepada kami dan siapakah yang berani masuk ke tempat perteduhan kami?

Selain Allah dikenal pribadi kebenaran, Allah juga bersifat benar dan bersifat adil bagi semua orang. Olehnya setiap pemimpin yang telah ditetapkan-Nya, dituntun untuk hidup di dalam kebenaran dan bersifat adil terhadap seluruh individu yang ada di bawah kepemimpan. 

Itu sebab Allah menyuarakan isi hati-Nya terhadap para pemimpin Yehuda dan Raja Zedekia melalui Nabi Yeremia, supaya hendak menjalankan keadilan seutuhnya tanpa memandang sebelah mata orang-orang miskin atau orang-orang yang termarginalkan. Kebenaran ini bertujuan, supaya setiap pemimpin dan juga Raja yang sedang dipercayakan untuk memimpin, semestinya memimpin dengan hati dan bukan dengan kekuatan manusia.

Tuhan tidak berpihak terhadap pemimpin atau raja yang melawan kehendak Allah, justru Tuhan akan membiarkan mereka untuk ditindas dan di hukum melalui orang-orang yang tidak bertuhan yaitu Babel. Babel adalah sumber kemewahan dunia atau dunia yang hidup dalam kemegahan tanpa mengenal dan takut akan Tuhan. Resiko utopi bagi setiap raja atau pemimpin yang tidak tulus menjalankan kebenaran yang menghasilkan keadilan di tengah-tengah umat Tuhan adalah penghukuman.

Melalui kebenaran firman Tuhan sebagai renungan pada hari ini, mengingatkan kita sebagai umat atau kekasih Tuhan, pertama: Sebagai pemimpin yang dipercaya di dalam organisasi, hendaknya berdiri diatas kebenaran yang disertai dengan takut akan Tuhan, supaya nilai kepemimpinan dapat diukur dengan ukuran Kasih yang dapat dinikmati oleh orang lain. 

Kedua, sebagai pemimpin, memimpinlah dengan hati dan bukan dengan kekuatan, sebab Yesus Kristus telah menjadi teladanan bagi kita, agar semua orang yang mengenal dan percaya pada-Nya, akan diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain. Ketiga, Pemimpin yang dipercayakan oleh Tuhan, gunakanlah kesempatan untuk memuliakan Tuhan. Sebab Tuhan mempercayakan jabatan untuk memimpin dan berdiri di tengah-tengah umat Tuhan, supaya menyatakan kebenaran dan Kasih Allah, meneguhkan iman mereka dihadapan Tuhan.

Olehnya semua orang akan diberkati bahkan hidup di dalam kasih dan pengharapan yang dari Tuhan. Keempat, sebagai pemimpin dalam keluarga, pimpinlah keluarga dengan benar, ajarlah mereka dengan kasih dan kebenaran serta libatkanlah anak-anak untuk berperan aktif melakukan kebenaran, sebagai landasan bagi mereka untuk menjadi generasi pemimpin yang handal dan visioner dimasa yang akan datang.

Selamat memberkati keluarga dan juga sesama manusia...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline