Lihat ke Halaman Asli

Agustan Ogut

A Father, Teacher, Reader, Writer

Keseruan Harmoni Karya pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Sekolah Penggerak

Diperbarui: 19 Desember 2023   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Spenseb Cam

Harmoni karya adalah nama atau branding kegiatan gelar karya, panen karya pada Sekolah Penggerak Angk. 3, SMPN 11 Palopo. Nama tersebut ditentukan berdasarkan hasil diskusi bersama pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah kami.

Harmoni berarti keselarasan, keserasian, keseimbangan antara bagian-bagian unsur. Harmoni dalam kaitannya dengan kegiatan kami, dapat dimaknai adanya perpaduan unsur budaya, seni yang membentuk keserasian, keselarasan dalam keberagaman budaya dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Mengapa harmoni karya dilaksanakan?

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi kami kepada peserta didik yang telah belajar dan berkarya selama tiga pekan. Mereka perlu merayakan hasil belajar atau panen karya setelah melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Bhineka Tunggal Ika".

Apa saja jenis kegiatan pada  harmoni karya?

Banyak jenis kegiatan yang kami laksanakan pada harmoni karya kali ini. Kegiatan pertama adalah pembukaan yang berisi sambutan-sambutan atau arahan-arahan Kepala Sekolah, Pemerintah Kelurahan, dan Kepala Dinas Pendidikan/yang mewakili.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan menyaksikan penampilan seni seluruh peserta didik. Sebanyak 42 (empat puluh dua) orang peserta didik yang tampil pada kegiatan ini. Jenis kegiatan yang mereka tampilkan seperti: Tari-tarian berbagai daerah, nyanyi solo daerah, fashion show, mendongeng dalam bahasa luwu, dan stand up komedi dalam Bahasa luwu juga.

Apa saja keseruan kegiatan harmoni karya?

Peserta didik yang mengikuti kegiatan harmoni karya, satu orang minimalnya menampilkan satu karya. Ada peserta didik yang menampilkan dua karya atau dua kali tampil dengan karya yang berbeda. Mereka tampil dengan pakaian adat dari berbagai daerah. Mereka memilih sendiri pakaian adat yang mereka inginkan setelah sekolah memfasilitasinya.

Baju adat yang mereka kenakan sangat cantik dan bagus-bagus. Baju adatnya ada yang berasal dari bugis, toraja, rongkong, jawa, papua, ambon, mandar, dll. Mereka terlihat unik dan berwibawa dengan balutan baju adat modern. Sesekali mereka mendapat teriakan dan tepuk tangan meriah atas tapilan kostum adat yang mereka kenakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline