Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Belajar dari Musibah Study Tour SMK Lingga Kencana Depok

Diperbarui: 13 Mei 2024   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecelakaan bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok (Sumber gambar: news.detik.com)

Kabar duka datang dari Subang saat bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana mengalami rem blong di turunan Cuater, Subang pada hari Sabtu (11/5/2024).

Bus Trans Putera Fajar nomor polisi AD 7524 OG yang dikemudikan Sadiran kehilangan fungsi rem di jalan turunan yang sering terjadi kecelakaan. Akhirnya 11 nyawa yang terdiri dari guru dan siswa pun menjadi korban akibat sebuah kelalaian.

Dari telisik pihak kepolisian, tidak tampak jejak pengereman sama sekali. Artinya, rem bus tersebut sama sekali tidak berfungsi. Berhentinya bus karena menabrak tiang Listrik dan terbalik.

Kejadian tersebut terjadi pada pukul 18.45 WIB, saat rombongan perjalanan pulang ke SMK Lingga Kencana, Depok.

Setelah musibah terjadi, barulah terbuka segala hal terkait bus tersebut. Mulai dari status uji berkala yang telah kedaluarsa, tidak adanya izin angkutan, kondisi bus yang tidak layak di beberapa bagian. Termasuk pula muncul Tindakan menyalahkan sekolah berkaitan dengan pemilihan bus.

Pada bagian terakhir, mengenai kesalahan sekolah berkaitan pemilihan bus, hal ini telah dibantah oleh pihak sekolah. Karena pemilihan bus menjadi domain pihak biro travel.

Apa yang disampaikan pihak sekolah benar. Sebab selama ini, hampir sebagian besar kegiatan study tour yang menggunakan pihak ketiga, dalam hal ini biro travel/wisata sekolah hanya tinggal terima bersih.

Dalam artian setelah kesepakatan tentang obyek yang akan dituju, baru dihitung biaya akomodasi dan transportasi selama kegiatan berlangsung. Setelah kesepakatan dicapai, segala persiapan perjalanan menjadi domain pihak biro.

Hal ini yang umumnya terjadi. Memang ada beberapa sekolah yang mengajukan beberapa permintaan tertentu termasuk jenis kendaraan, biasanya akan berimbas pada tambahan dana yang harus dikeluarkan sekolah.

Langkah selanjutnya pihak birolah yang akan mengubungi PO yang akan digunakan. Mereka biasanya sudah mempunyai jaringan tersendiri, termasuk kategori bus yang akan digunakan sesuai budget yang tersedia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline