Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Bela Cela

Diperbarui: 22 Oktober 2018   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kita masih ingat betul bagaimana guruh dan kilat dikisahkan

mereka berkejaran sepanjang kilatan dan sekeras dentuman

memenuhi langit kelam mengusik kenyamanan, menakutkan

sampai kapan mereka berkejaran? sampai mereka tak punya kaki untuk berlari, sampai mereka tak punya mulut untuk meracau

dan kini setiap saat setiap waktu, kita dapat menonton kisah guruh dan kilat yang bersahutan

bukan lagi mencekam, tapi justru menggelikan

tiada kilatan, hanya sering kita dengar dentuman

seolah guruh ingin katakan bahwa aumannya bisa memenangkan pertempuran

kisah guruh menghantam kilat tiada akan pernah tamat

bahkan petir yang dulu dikisahkan ternyata serupa dengan kita

yang sering bergemuruh tanpa kilatan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline