Lihat ke Halaman Asli

Mengajar: Kembali ke Tugas Utama Guru!

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Guru disebut juga pengajar. Tugas utamanya mengajar. Guru mengajar murid, karenanya murid disebut juga dengan pelajar.

Sejak dulu sampai sekarang, tugas utama guru adalah mengajar. Mengkondisikan siswa untuk mau belajar. Hasil akhirnya adalah siswa yang kemampuannya terus meningkat dengan cara belajar sepanjang hayat. Kemampuan itu mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendidikan karakter yang sedang terus didengungkan sebenarnya sejak dulu sudah ada yakni masuk dalam ranah afektif atau sikap.

Sepertinya sekarang sudah terlalu banyak konsep atau tuntutan yang disematkan pada seorang guru. Jika tidak dicermati, hal itu dapat mengaburkan tugas utama guru yakni mengajar.

Beberapa hal yang sebenarnya bukan merupakan tugas utama guru, yakni :

1.Menulis

Menulis sangat baik buat guru, bahkan sangat dianjurkan. Menulis sangat dekat dengan dunia pendidikan. Sangat cocok antara kegiatan menulis dengan diri seorang guru. Namun demikian perlu diingat, tugas utama guru bukan menulis. Menulis hanyalah kegiatan yang mendukung pengembangan diri seorang guru. Ada profesi lain yang lebih dekat dengan menulis, misalnya wartawan, dan lainnya.

2.Meneliti

Meneliti meskipun sederhana juga sangat baik dilakukan guru. Misalnya melakukan penelitian tindakan kelas (PTK). Namun perlu diingat, guru bukanlah dosen yang salah satu tugasnya adalah melakukan penelitian. Tugas utama guru bukan meneliti. Meneliti hanya kegiatan yang mendukung proses pembelajaran.

3.Tugas tambahan : Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah, kepala urusan, bendahara BOS, dan sebagainya

Jabatan atau tugas tambahan di atas jika dilakukan dengan baik akan mendukung proses pembelajaran di sekolah. Namun demikian jangan sampai mengganggu tugas utamanya sebagai seorang guru.

Tulisan ini tidak bermaksud menjadikan guru untuk pasif, namun sekedar pengingat bahwa tugas utama guru adalah mengajar. Kegiatan lain guru jangan sampai mengganggu tugas utamanya itu. Jangan sampai siswa menjadi pihak yang dirugikan. Muara dari semua itu adalah siswa. Siswa sebagai tunas muda penerus dan pengemban pembangunan bangsa yang bermartabat, bertakwa, cerdas, dan berkepribadian bangsa Indonesia.

Salam Kompasiana!

Banyumas, 21 April 2013




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline