Biasanya akhir tahun seperti ini, sebelum pandemi global yang bernama Covid-19 menyerang hampir 216 negara di dunia, termasuk Indonesia, biasanya merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh kegembiraan dan bisa dibilang penuh kemewahan.
Plus, penuh kebersamaan tanpa harus menjaga jarak dan tanpa harus takut akan sebuah virus yang sudah menjadi pandemi global karena penularannya yang unik dan mematikan itu.
Hampir setahun, sudah genap sepuluh bulan penuh Indonesia, negara yang kita cintai ini harus berjuang untuk menghadapi dan meminimalisir korban akibat penyebaran covid-19 yang sampai sekarang masih merajalela, sementara vaksin covid-19 belum pasti kapan akan disuntikkan dan masih rencana tahun 2021.
Jadi, sekarang kita masih harus membuat terobosan dengan pencegahan dan meningkatkan imunitas tubuh kita dan tetap pada pedoman protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Lantas apa terobosan pencegahan yang sebaiknya kita lakukan untuk mencegah tertular dari virus covid-19 ini? Banyak hal yang harus kita lakukan, terutama dalam hal mencegah kerumunan dan tidak membuat kerumunan serta menghindari kerumunan, apalagi sentuhan fisik.
Langkah selanjutnya sering mencuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir, yang paling penting tetap memakai masker untuk menghindari terjangkit virus corona dari siapapun yang tidak kita ketahui terjangkit atau tidak.
Di masa akhir tahun seperti ini, pastinya biasanya menjadi sukacita bagi para perantau yang sudah merencakan jauh-jauh hari untuk merayakan sukacita Natal atau Tahun Baru atau tradisi pergantian tahun bersama di kampung halamannya, terutama bagi pemuda-pemudi Batak yang sudah merantau.
Tradisi pulang kampung atau mudik sangat menjadi sebuah kebiasaan yang sulit untuk ditinggalkan walau oleh akibat pandemi global covid-19.
Namun bagi sebahagian orang, akibat pandemi ini menjadi berkah, karena tidak pulang kampung dan bisa mengumpulkan uang yang seharusnya digunakan mudik untuk ditabung modal untuk menikah setelah normal kembali.
Sebab, banyak perantau galau ketika pulang kampung, karena orang tua ataupun keluarga besar si perantau akan selalu bertanya-tanya yang membuat kuping si perantau panas alias tidak bisa menjawabnya dan menjadi masalah klasik yang belum bisa dijawab dengan tuntas.
Apa itu pertanyaan yang sering ditanyakan ketika perantau pulang kampung saat akan merayakan Natal atau Tahun Baru dan menjadi masalah klasik setiap tahun? Jikalau singel, maka mereka akan sulit menjawab ketika ditanya seperti ini, "Kapan kamu bawa calon memantu saya?".